Putri Sulung Sri Sultan HB X Dapat Gelar Doktor Kehormatan dari Amerika

- 30 Juni 2023, 09:32 WIB
GKR Mangkubuni menunjukkan ijazah doktor honoris causanya
GKR Mangkubuni menunjukkan ijazah doktor honoris causanya /Uut

 

 

JURNAL SOREANG, YOGYAKARTA – Gusti Kangjeng Ratu (GKR) Mangkubumi, putri sulung Sri Sultan Hamengku Buwono X, mendapat gelar doktor kehormatan (Doctor Honoris Causa) dalam bidang sosial dan budaya dari Northern Illinois University (NIU), Amerika Serikat.

 

Gelar doktor honoris causa itu diserahkan Rabu kemarin (28/6/2023) di kampus Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta yang dihadiri Sri Sultan maupun presiden Northern Illinois University, Prof Dr Lisa C. Freeman.

 

Putri sulung Sri Sultan ini mendapat gelar GKR Mangkubumi (semacam putra mahkota) pada 5 Mei 2015, sedang gelar sebelummya adalah GKR Pembayun, dan nama kecilnya GRA Ajeng Nurmalitasri.

Baca Juga: Sri Sultan Hamengkubuwono X dan IX Terima Anugerah Adhipati Sanapati 

Mangkubumi menamatkan SMA nya di Singapura, sempat kuliah di California Amerika Serikat, lalu pindah ke Griffith University di Brisbane Australia. Kini, dia aktif sebagai bendahara di UWM.

  

GKR Mangkubumi diberi gelar doktor kehormatan oleh NIU karena dinilai telah memberikan sumbangan dalam bidang pendidikan, sosial, dan kebudayaan yang memadai di Indonesia.

 

“GKR Mangkubumi bukan hanya mewakili pencapaian yang luar biasa dalam bidangnya,tapi juga memiliki keterlibatan publik yang langka pada posisinya,” kata direktur eksekutif NIU, Prof Eric Jones.

Baca Juga: Sri Sultan HB X Dukung Putri Ariani Sekolah di Amerika dan Bekali Rp 50 Juta 

Melacak jejak filantropi Mangkubumi selama ini, istri KPH Wironegoro itu memang cukup intens dalam dunia kedermawanan di DIY. Sebagai contoh, ia tergabung lama dalam komunitas penyelamat satwa, orang utan dan elang Jawa khususnya, di Yogya dan sekitarnya.

 

Selain itu dia juga aktif di organisasi KarangTaruna, KNPI, KADIN, Pramuka, dan sekaligus menjadi pengurus PMI DIY. Pada tahun 2012 di London, ia sempat pula mengajukan usulan agar DIY menjadi provinsi saiber pertama di Indonesia.

 

“Melalui organisasi inilah, saya bisa mendalami masalah sosial yang ada, seperti kesetaraan gender, penguatan pemberdayaan perempuan, problematika UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), lingkungan hidup, akses keadilan bagi masyarakat marginal, hingga isu-isu politik dan ketatanegaraan,” kata Mangkubumi.

Baca Juga: Viral! Terungkap, Tukang Becak di Jogja tidak tau penumpangnya Ternyata Putri Sultan Jogyakarta 

Di dunia pendidikan, GKR Mangkubumi mendirikan Yayasan Anak Bangsa yang berfokus pada kurikulum agar siswa dapat belajar matematika dan fisika dengan mudah. Selain itu, ia juga aktif dalam kepengurusan Yayasan Mataram Yogyakarta yang mendorong Universitas Widya Mataram menjadi kampus berbasis budaya.

 

Hal lain yang menjadi fokus keseharian Mangkubumi adalah upaya pelestarian budaya Jawa. Kegiatannya bukan saja membina berbagai komunitas budaya di DIY, namun juga ikut terlibat langsung dalam aktivitasnya, termasuk sebagai penari, yang tampil tidak hanya di Indonesia, namun hingga ke mancanegara.

 

“Saya aktif mengajak pemuda untuk turut terlibat dalam aktivitas budaya dan menjaga kelestariannya, sehingga nilai luhur dan warisan nenek moyang ini tidak hilang digerus zaman,” katanya.

Baca Juga: Seperti Sultan! 3 Weton ini Selalu Bergelimang Harta dan Tahta Menurut Primbon Jawa  

Dengan penghargaan doktor kehormatan ini, maka ia merasa mempunyai tanggung jawab untuk menjaga nama baiknya. Karena itu, “Dalam menjalankan kegiatan saya akan selalu mengikuti ajaran leluhur yang menjadi filosofi dasar Sri Sultan Hamengku Buwono I, yaitu Hamemayu Hayuning Bawana,” kata Mangkubumi.

 

Hamemayu hayuning bawana adalah mengajarkan agar semua orang membuat dunia menjadi indah atau hayu yang dijabarkan dalam perilaku yang positif. “Ini berarti kesejahteraan dunia itu tergantung pada kearifan manusia,” katanya.

 

“Bagi saya konsep dasar Hamemayu Hayuning Bawana merupakan tuntunan atau moral guidance agar sikap dan perilaku kita selalu mengutamakan harmoni, keselarasan, keserasian dan keseimbangan antara manusia dengan Tuhan-nya, manusia dengan sesama manusia, dan manusia dengan alam lingkungannya,” ujarnya.

Baca Juga: Update Kekayaan Sultan Hassanal Bolkiah, Pemimpin Brunei Darussalam di Tahun 2023, Seberapa Besar? 

Sementara, raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan, penganugerahan ini merupakan kehormatan bagi dirinya pribadi, keluarga, Kraton Yogyakarta, dan terutama menjadi momentum luar biasa bagi putrinya, GKR. Mangkubumi. ***

 

 

*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang 

 

 

Editor: Drs Tri Jauhari

Sumber: Kraton Jogja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x