“Tujuan muatan dan kegiatan pembelajaran proyek ini tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler, namun satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan P5,” ungkap Afrizal.
Dalam kesempatan ini, Afrizal juga menyampaikan kunci sukses implementasi Kurikulum Merdeka untuk P5. Pertama, kepemimpinan yang kuat dan berkomitmen tinggi.
Kedua, pengembangan kurikulum yang relevan. Ketiga, menggunakan metode pembelajaran yang inovatif. Keempat, mengembangkan profesionalisme guru.
Kelima, kolaborasi dan berkomunikasi dengan orang tua siswa, dan keenam, mengintegrasikan P5 dalam kurikulum pembelajaran.
“Contohnya, menggunakan video untuk pembelajaran, kemudian mengajak siswa berkunjung ke museum sebagai media pembelajaran,” ungkap Afrizal.
Hadir membuka secara resmi, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya yang mengapresiasi penyelenggaraan Festival Mitra Daerah dalam Pendampingan Kebijakan Merdeka Belajar.
Menurut Iti, kebijakan Merdeka Belajar ini sangat strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menciptakan kemerdekaan kepada para pelajar dalam mengembangkan minat dan bakatnya.
“Konsep pendidikan sekarang adalah Merdeka Belajar. Jadi melibatkan seluruh elemen masyarakat yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk mendorong minat dan bakat anak-anak kita, generasi-generasi pelajar,” ujar Bupati Lebak.***