Artinya masyarakat di lokasi pengabdian bisa secara mandiri mengembangkan potensi yang ada di desa nya. Terdapat 4 bidang pada kegiatan ini, antara lain bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan ekonomi kreatif.
Muhammad Hilman Abdurrahman mengungkapkan bahwa desa yang dikunjungi sangat memerlukan perhatian dari masyarakat dan khususnya pemerintah.
Salah satu desa lokasi pengabdian adalah Dusun Soknar, Desa Golomori di mana bangunan yang dijadikan pos pembatu (PUSTU) masih sederhana, tidak lengkap, bahkan lantainya masih pasir.
"Di Dusun Soknar, Desa Golomori hanya ada 1 orang bidan. Kemudian bangunan yang digunakan untuk periksa kesehatan tampak luar dan dalamnya sangat memprihatinkan. Fasilitas di dalam PUSTU hanya ada kursi, meja dan timbangan, itupun timbangan manual. Khawatirnya masyarakat desa yang ingin periksa kesehatan disana justru mendapatkan penyakit lain dikarenakan kondisi bangunan seperti itu," ungkap Mahasiswa asal Bangka Belitung ini.
Hilman juga menjelaskan terdapat 4 titik desa yang di kunjungi pada survei kali ini, antara lain dusun Soknar, Desa Pasir Putih Pulau Messah, desa Pasir Panjang Pulau Rinca dan Desa Golomori Dusun Warloka Pesisir.
Annisa Salsabila Shafa, Project Manager Millenial Mengabdi 4.0 mengungkapkan kegiatan pengabdian ini akan dilaksanakan pada tanggal 8-18 Agustus 2023.
Baca Juga: Guru Besar UIN Bandung Jadi Pemenang Lomba Tanaman Hias Bonsai di Soreang, Ini Profilnya
Ada 3 pulau yang rencana akan menjadi pilihan kegiatan, yaitu Pulau Rinca, Pulau Messah dan Warloka. Untuk melakukan pengabdian dengan durasi waktu terbatas, 3 titik ini bisa dijadikan opsi terbaik.
Lokasi tersebut dipilih karena masyarakatnya sudah memiliki kesadaran akan potensi yang ada di desanya, akan tetapi masih membutuhkan pelatihan untuk menyusun langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengembangkannya.