“Bisa saja teknologi lakukan semuanya, tapi kalau tidak di bawah pengawasan manusia untuk mengontrol alur informasi tersebut, teknologi AI akan mengembangkan logikanya sendiri yang mungkin tidak kontekstual dengan kepentingan manusia,” jelasnya.
Lebih lanjut Dandi yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad tersebut mengatakan, beberapa media luar, seperti BBC dan CNN, pernah memanfaatkan teknologi AI untuk menyiarkan berita secara langsung.
Namun, penggunaan AI tersebut tidak berarti dibiarkan sendiri. Ada tim manusia yang bekerja menyuplai informasi dan mengatur arus informasi sehingga konten berita yang disajikan tetap sesuai dengan konteks di lapangan.
Saat ini, algortima sudah memungkinkan AI bekerja membuat kesimpulan sendiri berdasarkan data-data yang ada. Salah satu contohnya adalah penjelasan yang dibuat oleh aplikasi ChatGPT yang berbasis AI.
Namun, jika dibiarkan, AI akan berkembang menjadi logika mesin yang tidak sesuai dengan konteks logika manusia.
Karena itu, Dandi mengatakan bahwa penggunaan presenter AI harus disesuaikan dengan keperluannya.
“Kalau sekadar alternatif sebagai hiburan visual itu bisa. Akan tetapi menurut saya, sampai kapan pun jangan sampai hal-hal tersebut betul-betul mengurangi peran manusia di dalamnya,” tegasnya.