“Kenapa tepung kompiosit ini berpotensi untuk produk pangan fungsional? karena tepung komposit ini mempunyai sifat-sifat fungsional tertentu,” ungkapnya.
Komposisi kimia dari tepung tersebut yaitu mengandung karbohidrat 71%, protein 13%, lemak 6%, air 5%, dan abu 5%. Karbohidrat tersebut terdiri dari pati 47%, amilopektin 40%, amilosa 10%, dan gula pereduksi 3%.
Lebih lanjut Prof. Debby menjelaskan, tepung komposit tersebut mengandung komponen bioaktif yang jika diiformulasikan menjadi produk pangan dapat bermanfaat bagi kesehatan.
Tepung tersebut mengandung senyawa isoflavon, inulin, FOS, fenol, serat pangan, dan tanin yang baik untuk kesehatan.
Dikatakan Prof. Debby, karena mengandung inulin sebagai senyawa prebiotik, tepung ini potensial untuk dijadikan biskuit sinbiotik, yaitu dengan menambahkan probiotik.
“Biskuit sinbiotik itu adalah perpaduan atau campuran antara senyawa prebiotik yang ada pada tepung plus bakteri probiotik,” jelasnya.
Dalam membuat biskuit sinbiotik, Prof. Debby menambahkan probiotik berupa mikrokapsul bakteri probiotik L. acidhopillus.
“Karena menggunakan bakteri probiotik, maka di dalam proses pemanggangan kami menggunakan freeze drying,” ungkapnya.