Baca Juga: Tes Psikologi: Pilihlah Bulan dan Cari Tahu Karakteristik Terkuat Diri Anda!
“Karya-karya puisi saya ada juga yang telah diterbitkan pada media online, seperti pada koran koran Halaman Gelemaca Cirebon, Legok Media, Website Kebon Jambu, Suara Krajen, Serumpun Bambu, Negeri Kertas, majalah Horizon, Parahyangan, Sigap Gemilang, Media Idestra, IG residensi sastra, Erka Pro, Nongkrong id, dan Peka,” Ujar Dzakwan.
Baginya menulis puisi bukan hanya sekedar membuat tulisan yang ditulis kemudian disuguhkan begitu saja pada pembaca. Namun adalah suatu hal yang berhubungan dengan proses kreatif penulis/penyair nya sendiri. Menurutnya penulisan sebuah puisi itu tidak usah ribet, lebih baik simple namun makna yang terkandung tersampaikan dengan baik kepada para pembaca.
“Puisi yang sederhana akan berpengaruh pada diri pembaca. Menyuguhkan kesegaran dari puisi yang simpel namun memberi gambaran nyata,” Ucap Dzakwan.
Baca Juga: Healing! Ingin Jalan-Jalan ke Lokasi Wisata Bernuasa Alam di Bandung Selatan, Berikut Lokasinya
Menurut penuturannya, karya puisinya pun telah ditampilkan pada acara keagamaan dan sosial. Serta pernah digunakan sebagai inspirasi dalam pembuatan sebuah karya teater.
“Pernah juga puisinya dibacakan di acara-acara keagamaan dan sosial. Dan di buat pementasan drama atau teater,” Ujar Dzakwan.
Sekian profil dan prestasi mengenai Dzakwan Ali, penyair muda Indonesia asal Indramayu, serta penjelasan mengenai karya buku sastra terbarunya, Menapaki Jejakmu. Harap besar dengan artikel profil seperti ini dapat memotivasi para pembaca, khususnya yang memiliki mimpi untuk menjadi penulis, terus memacu diri untuk berkarya dengan penuh percaya diri, bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil.***