Simak! Anak Bahasa Wajib Tahu, Berikut 4 Perubahan Penting dari PUEBI ke EYD V

- 7 Februari 2023, 21:35 WIB
Ilustrasi, Anak Bahasa Wajib Tahu, Berikut 4 Perubahan Penting dari PUEBI ke EYD V
Ilustrasi, Anak Bahasa Wajib Tahu, Berikut 4 Perubahan Penting dari PUEBI ke EYD V /Pixabay

JURNAL SOREANG - Sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, EYD V mengalami pemutakhiran dari pedoman sebelumnya, PUEBI.

Terdapat penambahan kaidah baru dan perubahan kaidah lama dalam pemutakhiran EYD V yang penting dan perlu diketahui oleh kamu yang bekerja di bidang kebahasaan.

Apa saja perubahan penting tersebut? Berikut penjelasannya yang wajib diketahui khususnya bagi anak bahasa.

Baca Juga: Agar Rezeki dan Keuangan Lancar, Jangan Lupa Laksanakan Amalan Ini Sebelum Makan dan Minum, Nasihat Mbah Moen

Dikutip dari unggahan Twitter Ivan Lanin, terdapat 4 perubahan penting dari PUEBI ke EYD V.

1. Penulisan “Maha” untuk nama Tuhan.

Nama Tuhan yang diikuti kata dasar, ditulis dipisah, bukan dirangkai, tetapi untuk nama Tuhan yang diikuti kata turunan tetap dipisah.

Misalnya pada PUEBI ditulis Mahakuasa, Maha Penyayang, sedangkan pada EYD V ditulis, Maha Kuasa, Maha Penyayang.

Baca Juga: 5 Ide Deep Talk yang Wajib Dicoba Kamu, Dijamin Nggak Bakal Cringe!

2. Penulisan judul film.

Judul film ditulis menggunakan huruf miring, bukan tanda petik.

Di PUEBI, huruf miring digunakan untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

Selain itu, huruf miring dalam PUEBI juga digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan bagian huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat, serta menuliskan kata atau ungkapan yang berbahasa daerah atau bahasa asing.

Sedangkan di EYD V, terdapat tambahan penggunaan huruf miring yaitu pada saat menuliskan judul film, judul album lagu, judul acara televisi, judul siniar, dan judul lakon.

Baca Juga: Bukan Cuma The Glory, 4 Drakor Song Hye Kyo Ini Sayang untuk Dilewatkan Pecinta Drama! Udah Pernah Nonton?

Sebelumnya di PUEBI, judul film, lagu, sajak, dan sinetron ditulis menggunakan tanda petik.

3. Penulisan bilangan yang memiliki dua kata.

Di PUEBI, bilangan yang memiliki satu atau dua kata ditulis dengan huruf, misalnya: tujuh, empat belas, dua puluh.

Di EYD V, bilangan yang memiliki dua kata atau lebih, ditulis dengan angka. Bilangan yang memiliki satu kata, tetap ditulis dengan huruf, misalnya: tujuh, 14, 20.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ungkap Prinsip Hidup Anda Melalui Pemandangan yang Berkesan bagi Visual Anda!

4. Jam, menit, dan detik dapat dipisahkan dengan tanda titik dua.

Dalam PUEBI tanda titik dua digunakan pada akhir pernyataan lengkap yang diikuti perincian atau penjelasan.

setelah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian, dan setelah kata penunjuk pelaku dalam naskah drama.

Selain itu tanda titik dua dalam PUEBI dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, surah dan ayat dalam kitab suci, judul dan anak judul suatu karangan, serta nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.

Baca Juga: Tes Psikologi: Rumah yang Dipilih Bisa Mengungkap Banyak Hal Tentang Kepribadian Anda

Sedangkan dalam EYD V, terdapat penambahan penggunaan tanda titik dua, yaitu titik dua dapat digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik.

Hal tersebut akan menunjukkan waktu atau jangka waktu, serta menulis rasio yang menyatakan perbandingan angka.***

Editor: Rustandi

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x