Masih Ingat Ibu yang Terobos Paspampres dan Curhat ke Jokowi Saat Kunker di Manado? Ini Kisahnya Berakhir Suka

- 30 Januari 2023, 06:47 WIB
Ibu Siti dan anaknya, David Telussa, yang akhirnya dapat beasiswa kuliah dari Presiden Jokowi
Ibu Siti dan anaknya, David Telussa, yang akhirnya dapat beasiswa kuliah dari Presiden Jokowi /Biro Pers Setpres/

Bahkan, saat mendaftar untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), Devid harus meminjam uang pendaftaran sebesar Rp150 ribu kepada orang tua temannya.

"Waktu mau masuk itu banyak sekali kendala, soal administrasi waktu ikut SBMPTN uang juga hanya pinjam untuk pendaftaran. Bahkan sampai sekarang Devid hanya mencicil karena belum bisa mengembalikan," tutur Devid saat ditemui di rumahnya di daerah Malalayang Satu.

Baca Juga: Para Kepala Desa Mendesak agar Masa Jabatan Kepala Desa Jadi 9 Tahun, Ini Tanggapan Presiden Jokowi

Sebagai anak pertama laki-laki, awalnya ayah Devid, Pak Hamid Monoarfa, ingin agar anaknya segera bekerja selepas lulus dari jurusan jaringan dan komputer di SMK.

Sebagai orang yang secara ekonomi berkekurangan, Pak Hamid menyadari betapa besarnya biaya untuk menguliahkan anaknya. Namun, melihat tekad anaknya yang sangat kuat untuk melanjutkan studi membuat keduanya berupaya sekuat tenaga agar Devid bisa berkuliah.

"Tapi orang tua juga berpikir, bagaimana pun coba usaha. Pertama kali itu berusaha untuk masuk dulu. Jadi kami berusaha untuk membayar yang pertama itu. Itu Rp3 juta, itu tidak sepenuhnya dari kami. Sebagian kami pinjam dari teman-teman. Sampai sekarang belum lunas, tapi mereka bilang mereka ikhlas," Pak Hamid bercerita.

Baca Juga: Penderita Stunting di Indonesia Masih Tinggi, Berikut Target Presiden Sampai Tahun 2024

Di mata kedua orang tuanya, Devid adalah anak yang rajin dan penurut. Jika Devid sedang belajar, ia sering lupa waktu. Tak jarang makanan yang disimpan untuk Devid juga menjadi basi karena Devid pulang larut malam untuk belajar.

Tak heran jika Devid bisa meraih nilai memuaskan di semester pertamanya kuliah dengan indeks prestasi 3,6. Di sela-sela kuliahnya, Devid juga terkadang bekerja paruh waktu mencuci piring di sebuah restoran.

"Mereka mengerti dengan keadaan saya, tidak pernah menuntut. Kalau Devid mau pergi kuliah, atau waktu dia di SMK, dia jalan kaki, enggak ada uang jadi jalan kaki sampai sekolah," kata Ibu Siti.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Biro Pers Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah