Yakni bahasa Melayu dialek Panai di Kabupaten Labuhan Batu, bahasa Melayu dialek Sorkam di Kabupaten Tapanuli Tengah, kemudian, bahasa Batak dialek Mandailing-Angkola di Kota Padangsidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Padang Lawas Utara.
“Kegiatan revitalisasi di Provinsi Sumatra Utara melibatkan 251 guru utama atau disebut juga guru master. Menurut data yang kami himpun, ada sejumlah 1.942 guru sejawat yang dilibatkan,” ujar Hidayat.
Hidayat juga menguraikan terdapat 5.647 siswa Sekolah Dasar (SD) dan 17.800 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat yang dilibatkan dalam pengimbasan ini.
“Selain guru sejawat dan siswa, kegiatan revitalisasi bahasa daerah ini juga melibatkan para pemangku kepentingan seperti akademisi, tokoh adat, pakar atau maestro budaya setempat,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Utara, Asren Nasution, mewakili Gubernur Provinsi Sumatra Utara menyatakan dukungan dari pemda atas terlaksananya FTBI tahun 2022.***