Fesrival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2022 Tandai Puncak Revitalisasi Bahasa Daerah di Sumatra Utara, Meriah!

- 13 November 2022, 16:24 WIB
Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tahun 2022 yang diselenggarakan di Kota Medan, tanggal 8-11 November 2022, sebagai puncak selebrasi Revitalisasi Bahasa Daerah Provinsi Sumatra Utara.
Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tahun 2022 yang diselenggarakan di Kota Medan, tanggal 8-11 November 2022, sebagai puncak selebrasi Revitalisasi Bahasa Daerah Provinsi Sumatra Utara. /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Kemendikbudristek terus berupaya menunjukkan komitmen dalam melestarikan bahasa daerah. Salah satunya lewat Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tahun 2022 yang diselenggarakan di Kota Medan, tanggal 8-11 November 2022, sebagai puncak selebrasi Revitalisasi Bahasa Daerah Provinsi Sumatra Utara.

Pada tahun 2022, Kemendikbudristek melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) telah mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar Episode-17: “Revitalisasi Bahasa Daerah” di 13 provinsi.

Dari 13 provinsi tersebut, terdapat 38 bahasa daerah yang menjadi sasaran revitalisasi, termasuk di Provinsi Sumatra Utara.

Baca Juga: Dukung Revitalisasi Bahasa Daerah, Balai Bahasa Papua Selenggarakan FTBI, Berikut Keseruan Acaranya

“FTBI diselenggarakan dengan menggabungkan konsep lomba dan eksibisi untuk memfasilitasi para peserta dalam mengembangkan minat dan kemampuannya terhadap bahasa dan sastra daerah,” urai Sekretaris Badan Bahasa Hafidz Muksin, saat memberikan sambutan di FTBI 2022 Provinsi Sumatra Utara, Rabu 9 November 2022.

Hafidz juga menyampaikan apresiasi atas partisipasi, kerja sama, dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Sumatra Utara yang telah membantu menyukseskan kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah.

Dia berharap, kerja sama dan gotong royong antarpemangku kepentingan dapat terus berjalan dengan baik agar tujuan revitalisasi bahasa daerah ini dapat terwujud.

Baca Juga: Untuk Revitalisasi Bahasa Daerah, Balai Bahasa Gelar Acara Ini di Provinsi Kalimantan Tengah

“Di tahun 2023, Badan Bahasa merencanakan untuk menambah provinsi sasaran program Revitalisasi Bahasa Daerah menjadi 19 provinsi. Kemendikbudristek mendorong pemerintah daerah agar mengambil tanggung jawab dalam pelindungan bahasa dan sastra daerah,” tekan Hafidz.

Senada dengan itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatra Utara, Hidayat Widiyanto, mengungkapkan dalam laporan kegiatan bahwa di Provinsi Sumatra Utara telah dilakukan revitalisasi atas lima bahasa daerah.

Yakni bahasa Melayu dialek Panai di Kabupaten Labuhan Batu, bahasa Melayu dialek Sorkam di Kabupaten Tapanuli Tengah, kemudian, bahasa Batak dialek Mandailing-Angkola di Kota Padangsidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Padang Lawas Utara.

Baca Juga: Tingkatkan Peran Generasi Muda, Kemendikbudristek Anugerahkan Duta Bahasa Tingkat Nasional Tahun 2022

“Kegiatan revitalisasi di Provinsi Sumatra Utara melibatkan 251 guru utama atau disebut juga guru master. Menurut data yang kami himpun, ada sejumlah 1.942 guru sejawat yang dilibatkan,” ujar Hidayat.

Hidayat juga menguraikan terdapat 5.647 siswa Sekolah Dasar (SD) dan 17.800 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat yang dilibatkan dalam pengimbasan ini.

“Selain guru sejawat dan siswa, kegiatan revitalisasi bahasa daerah ini juga melibatkan para pemangku kepentingan seperti akademisi, tokoh adat, pakar atau maestro budaya setempat,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Utara, Asren Nasution, mewakili Gubernur Provinsi Sumatra Utara menyatakan dukungan dari pemda atas terlaksananya FTBI tahun 2022.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah