Selenggarakan Pertemuan Dewan Pembina ke-13, SEAQIL Respon Tantangan Kebahasaan di ASEAN

- 11 Oktober 2022, 05:45 WIB
SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) sebagai salah satu pusat (Centre) dari The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO)/Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan Se-Asia Tenggara, menggelar Rapat Dewan Pembina (Government Board Meeting/GBM) ke-13 secara hibrida baru-baru ini.
SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) sebagai salah satu pusat (Centre) dari The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO)/Organisasi Menteri-Menteri Pendidikan Se-Asia Tenggara, menggelar Rapat Dewan Pembina (Government Board Meeting/GBM) ke-13 secara hibrida baru-baru ini. /Kemendikbudristek/

Centre berupaya lebih keras melalui inovasi dan keberlanjutan guna pengembangan pendidikan bahasa yang ditujukan untuk kurang lebih 4.000 peserta program yang diselenggarakan oleh SEAQIL.

“Lewat kerja sama dengan berbagai ahli bahasa, praktisi kebahasaan, perguruan tinggi serta mitra potensial pendidikan lainnya, SEAQIL mengumpulkan informasi tentang kebijakan terkait bahasa dan pendidikan bahasa di Asia Tenggara sekaligus mengidentifikasi keberminatan kelompok usia muda di banyak negara tersebut dalam hal mempelajari bahasa asing,” urai Luh Anik.

Baca Juga: KBRI Bangkok dan SEAQIL Selenggarakan Diklat Metodologi Pengajaran BIPA

Ia menambahkan, GBM ke-13 akan membahas kertas kerja tahun 2021/2022, usulan program, serta kegiatan dan anggaran untuk tahun berikutnya.

“Program yang telah dirancang oleh SEAQIL selaras dan relevan dengan rencana strategis agenda global 2021-2030, terutama mengingat Centre kami yang berlokasi di Indonesia, program yang kami usung akan mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” tegasnya

Turut hadir dalam acara pembukaan, Direktur Sekretariat SEAMEO, Ethel Agnes P. Valenzuela. Dalam sambutannya, Ethel menyampaikan apresiasi untuk setiap Anggota Dewan Pembina maupun staf Centres dalam penyiapan serta pelaksanaan berbagai program maupun inovasi yang informatif serta dapat memecahkan permasalahan yang timbul di bidang pendidikan, sains, dan kebudayaan pada tingkat regional Asia Tenggara.***

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah