Mendikbudristek Beri Jawaban Kebutuhan Belajar bagi Ajak Generasi Muda dan Gen Z, Ini Pemaparannya

- 9 Oktober 2022, 17:23 WIB
Mendikbudristek dalam acara Indonesia Millenial and Gen-Z Summit 2022 (IMGS 2022)
Mendikbudristek dalam acara Indonesia Millenial and Gen-Z Summit 2022 (IMGS 2022) /Kemendikbudristek/

JURNAL SOREANG- Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengajak generasi muda untuk peka terhadap situasi dan tanggap dalam memikirkan solusi atas tantangan yang dihadapi oleh lingkungannya.

“Saya yakin semua anak muda di Indonesia pada dasarnya memiliki panggilan tersebut, punya keinginan untuk bekerja, berkarya, dan berkontribusi demi kemajuan Indonesia,” ujar Mendikbudristek dalam acara Indonesia Millenial and Gen-Z Summit 2022 (IMGS 2022) baru-baru ini.

Saat ini, pembelajaran yang dibutuhkan generasi muda adalah dengan memerdekakan pelajar yang mendukung potensi, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis.

Baca Juga: Mantulpis! Implementasikan Kampus Merdeka, IWU Gandeng Demokrat Kabupaten Bandung

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan transformasi pendidikan Indonesia dengan gerakan Merdeka Belajar.

“Sistem pendidikan kita harus beradaptasi dengan segala perubahan yang telah, sedang, dan akan terjadi. Jika tidak, kita akan semakin tertinggal,” kata Nadiem.

Lebih lanjut disampaikan Mendikbudristek, beberapa program Merdeka Belajar yang telah diluncurkan Kemendikbudristek, di antaranya Kurikulum Merdeka yang mengutamakan pembelajaran berbasis projek.

Baca Juga: Masih Bingung dengan Kurikulum Merdeka? Berikut Kelebihannya Dibandingkan dengan Kurikulum Lainnya

Kemudian, Asesmen Nasional yang berorientasi dalam mengukur kemampuan bernalar dan logika. Kampus Merdeka juga  memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi sesuai minat dan bakatnya pada jenjang pendidikan tinggi.

Selain itu, Kemendikbudristek juga telah meluncurkan platform yang dirancang khusus untuk para guru yang bernama Platform Merdeka Mengajar.

Platform teknologi yang sudah mencapai 1,9 juta pengguna ini menjadi terobosan yang mendukung program Guru Penggerak guna meningkatkan kemampuan kepemimpinan.

Selian itu, juga menguatkan tujuan implementasi Kurikulum Merdeka, yakni menjadikan kebutuhan murid sebagai prioritas utama dalam proses pembelajaran.

Baca Juga: Keren! Gita Bahana Nusantara akan Kembali Tampil di Istana Merdeka pada HUT ke-77 RI

“Sekarang sudah ada lebih dari 5.000 Guru Penggerak yang tersebar di seluruh Indonesia, dan program ini masih akan terus kami lanjutkan sampai semua guru di Indonesia menjadi Guru Penggerak yang punya tekad tinggi untuk mentransformasi sistem pendidikan Indonesia. Saya sangat senang melihat partisipasi para guru di dalam platform tersebut,” tutur Mendikbudristek.

Semua transformasi di sektor Pendidikan yang didorong Kemendikbudristek tersebut, perlu didukung dengan pemanfaatan teknologi digital. Karena teknologi saat ini bukanlah suatu pilihan, tetapi merupakan kewajiban.

“Berkat kolaborasi antara para Aparatur Sipil Negara (ASN) muda di Kemendikbudristek yang berdedikasi dengan generasi muda berketerampilan teknologi yang luar biasa, kami merancang dan meluncurkan sejumlah platform yang bertujuan untuk mendukung proses pembelajaran dan sudah dimanfaatkan oleh para guru, murid, dan mahasiswa di seluruh Indonesia,” jelas Nadiem.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah