Malam Sastra di Badan Bahasa, Nostalgia Maha Karya Para Pembesar Sastra di Indonesia

- 10 Juli 2022, 17:30 WIB
Pada peringatan Hari Sastra Indonesia ke-9, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek  menyelenggarakan “Malam Sastra di Badan Bahasa” tahun 2022 secara hibrida di Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta, baru-baru ini.
Pada peringatan Hari Sastra Indonesia ke-9, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek menyelenggarakan “Malam Sastra di Badan Bahasa” tahun 2022 secara hibrida di Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta, baru-baru ini. /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Pada peringatan Hari Sastra Indonesia ke-9, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek  menyelenggarakan “Malam Sastra di Badan Bahasa” tahun 2022 secara hibrida di Kantor Badan Bahasa, Rawamangun, Jakarta, baru-baru ini.

Acara yang juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube dan medsos Instagram Badan Bahasa ini menjadi panggung bagi penampilan para pembesar sastra di Indonesia yang karyanya tak lekang ‘dimakan’ zaman.

Kegiatan Malam Sastra di Badan Bahasa dihadiri oleh para sastrawan, penggerak literasi, dan pelaku budaya yang mempersembahkan penampilan sastra, seperti pembacaan cerpen/monolog oleh Putu Wijaya yang berjudul “Merdeka”; Pidato Kebudayaan oleh Salim Said; pembacaan puisi oleh Niniek L. Karim dan Imam Soleh; penampilan Band Kosakata; musikalisasi puisi dari SMA Labschool Kebayoran; musikalisasi puisi oleh Rizki Anugrah Putra; dan penampilan menarik lainnya.

Baca Juga: Karya Sastra! Puisi Malam Aku Bertanya Menggugah Emosi Pembaca Melalui Kata Indah'

Menambah suasana keakraban, kudapan malam ini juga terasa begitu ‘merakyat’ karena pengunjung dapat menyaksikan berbagai penampilan yang menarik sambil menikmati jajanan pasar dari pedagang kaki lima yang biasa ‘mangkal’ di sekitar Kantor Badan Bahasa.

“Hari Sastra Nasional tahun ini adalah momentum yang tepat bagi kita semua untuk mengenang kembali jasa para sastrawan besar yang pernah kita miliki. Sebab, pada tahun ini, peringatan Hari Sastra Nasional bertepatan dengan 100 tahun penyair besar kita Chairil Anwar, 100 tahun sastrawan dan wartawan Mochtar Lubis, dan 105 tahun kritikus Sastra Indonesia, H.B. Jassin. Selain itu, acara ini juga berbarengan dengan perayaan 56 tahun majalah sastra Horison,” ucap Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, secara daring.

Dalam kesempatan ini, Mendikburistek mengimbau agar masyarakat dapat mengingat kembali peran para tokoh besar dengan membaca, menelaah, dan memaknai ulang karya-karya mereka. Menurutnya, di sanalah bangsa Indonesia akan menemukan pemikiran-pemikiran penting yang perlu dipelajari untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Baca Juga: Karya Sastra! Puisi, Surat untuk Mamah yang kasih Sayangnya tiada Henti

“Saya yakin bahwa kita bisa melakukan langkah yang lebih nyata untuk mendorong pemajuan kebudayaan dan kesusastraan Indonesia sebagai bekal kita untuk melompat ke masa depan,” tegasnya.

Dikatakan Mendikbudristek, sastra bukan hanya tentang susunan kata dan kalimat berbunga-bunga dan bukan sekadar fiksi yang membawa kita larut dalam imajinasi belaka.

Sejarah telah mencatat bagaimana para sastrawan telah turut berperan dalam membangun dan membangkitkan semangat kemerdekaan dari penjajahan melalui karya-karya hebatnya.

Baca Juga: Hajatan Sastra Persembahan Rumah Koclak di Perpusda Ciamis Berlangsung Meriah, Begini Pendapat Para Peserta

Oleh karena itu, Kemendikbudristek berkomitmen untuk turut andil dalam pengembangan Sastra Indonesia ke depannya. Melalui Badan Bahasa, Kemendikbudristek akan terus melanjutkan program-program unggulan di bidang bahasa dan sastra seperti residensi penulis serta berbagai kegiatan sayembara dan penghargaan.

Tidak hanya Sastra Indonesia, Kemendikbudristek juga akan terus berupaya menumbuhkan rasa cinta dan rasa bangga generasi muda terhadap sastra daerah melalui program prioritas Revitalisasi Bahasa Daerah yang telah diluncurkan dalam program Merdeka Belajar episode ke-17.

“Program yang melibatkan komunitas bahasa dan sastra ini didukung lebih lanjut dengan Dana Abadi Kebudayaan yang dapat diakses oleh semua kelompok dan pelaku budaya di seluruh Indonesia,” lanjut Nadiem.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah