Mahasiswa Peserta Kampus Mengajar Bantu Adaptasi Teknologi di 3.846 Sekolah

- 2 Juli 2022, 20:08 WIB
Mahasiswa Peserta Kampus Mengajar Bantu Adaptasi Teknologi di 3.846 Sekolah
Mahasiswa Peserta Kampus Mengajar Bantu Adaptasi Teknologi di 3.846 Sekolah /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Sebanyak 16.174 mahasiswa peserta program Kampus Mengajar Angkatan 3 telah menyelesaikan periode penugasan selama 18 minggu di 3.846 sekolah di seluruh wilayah Indonesia.

Penugasan ini resmi berakhir pada Rabu, 29 Juni 2022 dan selanjutnya para mahasiswa akan kembali ke perguruan tinggi masing-masing.

Selama penugasan, peserta Kampus Mengajar telah memberikan asistensi kepada guru dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan dasar. Selain itu, para mahasiswa ini juga memiliki tugas untuk mengakselerasi adaptasi teknologi bagi para guru.

Baca Juga: Guru Itu Bawa Berkah Ilmu Bukan Sekadar Mengajar, Ini yang Harus Dilakukan Para Siswa

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril, menyampaikan rasa gembiranya atas kehadiran mahasiswa Kampus Mengajar di sekolah, atas perannya untuk membantu adaptasi teknologi kepada guru dan tenaga kependidikan.

“Harapannya pelaksanaan Kampus Mengajar bisa mendorong proses pembelajaran Indonesia yang lebih kontemporer dan mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya pada acara penarikan peserta Program Kampus Mengajar Angkatan 3 yang dilaksanakan secara daring.

Selama penugasan, mahasiswa peserta bersama para guru menjalankan berbagai program inovatif yang dapat membantu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Jumeri, menyampaikan harapannya agar dari berbagai program inovatif tersebut terdapat program-program yang bisa terus digunakan secara berkelanjutan di sekolah setelah penugasan mahasiswa selesai.

Baca Juga: Saatnya Kaum Profesional Juga Mengajar di Kampus, Mendikbudristek Luncurkan Program Praktisi Mengajar

“Jejak-jejak baik yang ditinggalkan oleh para mahasiswa di sekolah pasti akan selalu tertanam di benak para siswa. Pembelajaran yang dilakukan dengan menyenangkan serta program-program yang membantu peningkatan literasi numerasi siswa dapat dilanjutkan oleh sekolah-sekolah sasaran Kampus Mengajar Angkatan 3,” tutur Jumeri.

Kampus Mengajar adalah salah satu program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan, sekaligus membagikan ilmu, keterampilan, dan inspirasi bagi para murid.

Selain memperoleh pengalaman, para mahasiswa yang telah menyelesaikan program Kampus Mengajar berhak mendapatkan rekognisi sebesar 20 sks dari hasil belajar selama mengikuti program. Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa yang berhasil menyelesaikan penugasannya.

Baca Juga: Terobosan Kemendikbudristek: Kini Praktisi Bisa Mengajar di Kampus, Ini Link Daftarnya

Para mahasiswa, terangnya, berhasil memberikan dampak positif terhadap akselerasi peningkatan literasi dan numerasi siswa melalui kolaborasi dengan para guru untuk membuat strategi pembelajaran yang efektif namun menyenangkan.

“Ada banyak sekali cerita baik yang ditorehkan oleh adik-adik mahasiswa selama 18 minggu periode penugasan di sekolah sasaran. Semoga dampak serta cerita baik selama proses pelaksanaan Kampus Mengajar Angkatan 3 yang kita kawal bersama-bersama bisa menjadi sebuah lompatan besar bagi kemajuan pendidikan Indonesia,” tutur Nizam.

Nizam juga menyampaikan bahwa pengalaman selama bertugas di Kampus Mengajar bisa mengasah kompetensi mahasiswa agar lebih siap menghadapi dunia kerja.

Ia meyakini program kerja yang dilaksanakan oleh mahasiswa di sekolah memberi manfaat dalam pengembangan kapasitas kepemimpinan, kreativitas dan inovasi, penyelesaian masalah, komunikasi, manajemen tim, dan peningkatan cara berpikir analitis.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x