Perilaku yang Baik Memang Awalnya Harus Dipaksa, Didi Suhardi: Revolusi Mental Bukan Hanya Tugas Pemerintah

- 15 Juni 2022, 11:23 WIB
Dosen Unibba Baleendah Kabupaten Bandung saat ikut dalam pelatihan penulisan karya ilmiah kerja sama KemenkomPMK dan Gerakan Revolusi Mental
Dosen Unibba Baleendah Kabupaten Bandung saat ikut dalam pelatihan penulisan karya ilmiah kerja sama KemenkomPMK dan Gerakan Revolusi Mental /Sarnapi/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG- Deputi V Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Didi Suhardi mengatakan, perilaku yang baik seperti disiplin, bersih dan melayani memang harus diawali dengan paksaan.

Diharapkan nantinya akan jadi kebiasaan diawali dari pembiasaan dan menjadi karakter lalu budaya.

"Urusan revolusi mental ini memang perlu diawali dengan pemaksaan. Karakter tak bisa sebatas pengetahuan," kata Didi dalam Pelatihan Menulis Karya Ilmiah bagi Dosen Unibba" kerja sama dengan Kemenko PMK dan Gerakan Nasional Revolusi Mental di Hotel Horison, Rabu 15 Juni 2022.

Baca Juga: Penelitian Ilmiah Dosen Diharapkan Ikut Galakkan Gerakan Revolusi Mental, Dosen Unibba Ikuti Pelatihan

Acara dihadiri Rektor Unibba, Dr. Ir. H. Ibrahim Danuwikarsa, M.S dan puluhan dosen Unibba Baleendah yang mengikuti pelatihan.

Lebih jauh Didi yang jebolan Pascasarjana UGM mengatakan, pembentukan karakter ini sangat penting baik karena Indonesia sudah membuat komitmen menuju negara yang hebat dan berkarakter.

"Pemerintah tak bisa berjalan sendiri dalam gerakan revolusi mental ini sebab kolaborasi juga sangat menentukan keberhasilannya," katanya.

Baca Juga: Peran Guru dalam Pendidikan Karakter Takkan Tergantikan, Inilah Kelemahan Belajar Daring

Dia mencontohkan perusahaan sekelas Gojek atau Grab yang berbasis kepada teknologi, namun memiliki jaringan kerja sama dengan rumah makan, supermarket dan lain-lain.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x