Animo Satuan Pendidikan Terapkan Kurikulum Merdeka Meningkat Pesat

- 26 April 2022, 06:13 WIB
Ditjen GTK menggelar Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar yang membahas berbagai topik dan praktik Kurikulum Merdeka.
Ditjen GTK menggelar Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar yang membahas berbagai topik dan praktik Kurikulum Merdeka. /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek mengapresiasi tingginya animo satuan pendidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Hingga Rabu 20 April 2022 tercatat sebanyak 62.955 satuan pendidikan sudah mendaftar sebagai peserta dalam implementasi Kurikulum Merdeka.

Menindaklanjuti kondisi tersebut, Ditjen GTK menggelar Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar yang membahas berbagai topik dan praktik Kurikulum Merdeka.

Penyelenggaraan webinar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para kepala satuan pendidikan dan guru dalam mempersiapkan implementasi Kurikulum Mandiri secara mandiri di masing-masing wilayah.

Baca Juga: Kemendikbudristek Siapkan Penerapan Kurikulum Merdeka yang Kolaboratif di Tiap Wilayah, Ini Maksudnya

Webinar yang dihadiri oleh lebih dari 7.000 kepala sekolah dan guru dari satuan pendidikan di seluruh Indonesia itu kali ini mengangkat tema “Filosofi Kurikulum Merdeka”.

Direktur Jenderal (Dirjen) GTK Iwan Syahril dalam sambutannya mengapresiasi langkah-langkah pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka dalam bentuk seri webinar.

Menurutnya, langkah tersebut dapat memperkaya pengetahuan dan menyamakan visi bersama dalam mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan Kemendikbudristek dalam mengatasi krisis pembelajaran yang diperparah adanya pandemi Covid-19. Krisis pembelajaran meningkatkan kesenjangan pembelajaran antarwilayah dan antarkelompok sosial ekonomi serta mengakibatkan hilangnya pembelajaran (learning loss).

Baca Juga: Muncul Dampak Positif Setelah Penerapan Kurikulum Merdeka, Ini Buktinya

“Untuk menjawab krisis pembelajaran tersebut, Kemendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar pada Jumat, 11 Februari 2022 lalu. Arah kebijakan Kurikulum Merdeka lebih fokus pada materi yang esensial, struktur kurikulum yang lebih fleksibel, dan memberikan keleluasan bagi guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik,” jelas Iwan.

Iwan juga menuturkan bahwa penyelenggaraan Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar diharapkan dapat memberikan dukungan bagi para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah untuk memperoleh pemahaman terkait Kurikulum Merdeka secara menyeluruh.

“Ini merupakan salah satu upaya untuk saling belajar dan berbagi antarsesama guru dan pendidik yang sejatinya harus tumbuh menjalar di dalam diri guru masing-masing, tumbuh untuk menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat sehingga mampu memberikan layanan pembelajaran yang optimal bagi peserta didik,” terangnya.

Baca Juga: Dengan KIP Kuliah Merdeka, Siswa Kurang Mampu Bisa Kuliah dan dapat Uang Saku. Ini Persyaratannya

Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto mengatakan, seri webinar ini dapat menjadi wahana berbagi praktik baik bagi kepala sekolah dan guru-guru yang telah melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum merdeka di sekolah penggerak.

Sehingga bagi sekolah yang belum mengimplementasikan Kurikulum Merdeka bisa mendapatkan gambaran yang nyata bagaimana penerapan kurikulum merdeka di sekolah.

Webinar tersebut menurut Rachmadi dipandang sebagai langkah untuk mengajak dan mendorong kepala sekolah dan guru di satuan pendidikan dalam memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. Platform tersebut menjadi media pembelajaran yang akan “mendampingi” pendidik dan tenaga kependidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x