Network
JURNAL SOREANG- Setiap tahun Al Masoem selalu melaksanakan Ramadhan In Campus (RIC) atau pesantren kilat bulan Ramadhan.
Kegiatan yang dilaksanakan ini agar siswa dan santri Al Masoem dapat mengisi bulan Ramadhannya dengan berbagai macam kegiatan yang positif.
Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun, meskipun tahun 2020 hingga 2021 Al Masoem membatasi Ramadhan In Campus (RIC) karena pandemi yang masih terbilang tinggi, pada tahun 2022 ini Al Masoem kembali menggelar namun dengan konsep setengah hari belajar dan setengah hari Pesantren kilat.
"Untuk pelaksanaan Ramadhan In Campus (RIC) ini dimulai dari 8 hingga 27 April 2022 atau sekitar 3 minggu lebih," kata Direktur Pendidikan Al Masoem, Dr. Asep Sujana.
Format RIC yakni dari pukul 08.00 sampai 10.00 WIB untuk kegiatan Belajar Mengajar dan akan dilanjutkan dengan Ramadhan In Campus (RIC) pada pukul 10.00 WIB hingga Dzuhur, dengan siswa dan santri juga wajib melaksanakan shalat dzuhur berjamaah sebelum pulang ke rumah atau ke pondok.
"RIC ini diikuti oleh siswa dan santri kelas 7-8 SMP serta siswa dan santri kelas 10-11 SMA. Hal ini mengingat siswa SMA kelas 12 sudah melaksanakan Ujian Akhir Sekolah dan sedang fokus ke SNMPTN, sedangkan untuk siswa kelas 9 SMP sedang fokus pada pemantapan dan Ujian Akhir Sekolah, mengingat April ini adalah bulan terakhir siswa SMP dan persiapan siswa SMP Al Masoem untuk melanjut ke jenjang SMA," katanya.
Ramadhan In Campus (RIC) dibuka secara resmi oleh ketua Yayasan Al Masoem Bandung, H. Ceppy Nasahi Masoem, yang mengungkapkan 3 amalan yang memiliki pahala luar biasa jika dilaksanakan di bulan Ramadhan.
"Ada 3 amalan yang pahalanya sangat luar biasa besar jika dilaksanakan pada bulan Ramadhan yakni sabar, memaafkan dan taat ibadah," ujarnya.
Sabar memiliki 2 arti, yang pertama sabar adalah menahan atau tahan terhadap cobaan seperti tidak mudah marah atau tidak mudah emosi, tidak lekas putus asa dan tidak lekas patah hati dan juga tabah.
Baca Juga: Ini Deretan Prestasi Siswa SMA Al Ma'soem Selama April 2021, Banggakan Indonesia
"Pengertian sabar yang kedua adalah sabar itu adalah tenang, tidak tergesa gesa, dan tidak terburu buru. Sederhananya sabar memiliki arti yaitu sikap menahan diri, menahan emosi dan keinginan," katanya.
Bersikap sabar adalah kemampuan diri untuk menahan atau bertahan dalam keadaan yang sulit.
"Sabar sendiri dibagi menjadi tiga yaitu adalah sabar dalam melaksanakan ketaatan diri, Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan dan sabar dalam menghadapi musibah," katanya.
Baca Juga: Ma'soem University Jalin Kerjasama dengan Pemkab Sumedang, Ini Bentuk Kerjasamanya
Sabar dalam melaksanakan ketaatan dan kewajiban kewajiban Allah SWT seperti dikatakan Imam Al Ghazali dalam kitab ihya’ ‘Ulumuddin.
"Imam Al Ghazali menyatakan sabar dalam ketaatan adalah melaksanakan tugas dan kewajiban kita sebagai manusia secara ikhlas, ridha lillahi ta’ala tidak menggerutu, tidak mengeluh apalagi di saat sedang menghadapi kesulitan," katanya.
Jika seseorang mengeluh saat melaksanakan, maka itu belum termasuk sifat sabar, terutama dalam hal beribadah kepada Allah SWT.
"Sedangkan sabar dari larangan Allah, atau sabar dalam meninggalkan kemaksiatan yang di Al Masoem sendiri bentuk sabar seperti ini selalu diungkapkan dan dilaksanakan setiap waktu dengan konsep pendidikan karakter," katanya.
Baca Juga: University Fair dan CBP Camp SMA Al Ma'soem Kembali Digelar Secara Virtual, Ini Tujuannya
Siswa dan santri Al Masoem dituntut untuk bisa bersikap sabar dan kuat iman dengan berbagai macam hal yang dilarang oleh Allah SWT.
"Setiap siswa yang tidak bisa menjaga kesabarannya atau bahkan melanggar, maka siswa dan santri akan mendapatkan sanksi, bisa berupa poin pelanggaran atau bahkan bisa dikembalikan kepada orang tuanya," ucapnya.
Hal ini bukan hanya dijadikan tuntutan akan tetapi dijadikan kebiasaan sekolah agar siswa terbiasa dengan hal yang positif dan menghindari diri dari hal hal yang tercela apalagi hal hal yang dilarang oleh agama Islam.
Baca Juga: Al Ma'soem Geber Vaksinasi dengan Sehari 2.500 Orang Divaksinasi, Ini Tujuannya
"Sementara sabar dalam menghadapi musibah merupakan sikap sabar dalam setiap menghadapi ujian hidup, terus semangat dan tidak mudah menyerah. Meskipun jatuh harus bangkit kembali. Sabar dan selalu berfikir positif bahwa setiap musibah selalu ada hikmah dan hidayahnya," katanya.
Sikap mulia lainnya adalah memaafkan yaitu cara seseorang dalam melepaskan dendam atau meridhoi sesuatu yang tidak disukai namun telah terlanjur terjadi.
"Memaafkan juga merupakan cara seseorang melepaskan rasa kesal, marah, dengan dan kecewa terhadap orang lain," katanya.
Baca Juga: Tingkatkan Mutu, Universitas Ma'soem Lakukan Kerjasama dengan Unpas dan Aptikom
Dalam islam memaafkan seseorang memiliki beberapa keutamaan di antaranya adalah dicintai Allah SWT, mendapatkan pengampunan dari Allah SWT, hati dan jiwa seorang pemaaf akan merasa tenang, dan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT.
"Pemaaf juga bisa menambah kemuliaan di hadapan Allah SWT dan membuat pikiran menjadi lebih sehat," katanya.
Sedangkan ketaatan ibadah di bulan ramadhan sangat dijunjung tinggi, bahkan setiap kebaikan yang kita laksanakan selama Bulan Ramadhan yang amal ibadahnya dapat dilipatgandakan.
Baca Juga: Tetap Berprestasi di Tengah Pandemi, 2 Siswa SMP Al Ma'soem Ini Raih Prestasi Nasional
"Selain itu juga diharapkan setiap siswa Al Masoem bisa memaksimalkan bulan Ramadhan dengan berbagai macam hal yang positif seperti murojaah Qur’an dan rajin shalat tepat waktu, selain itu juga setiap siswa diharapkan memiliki target untuk bulan Ramadhan 1443 H ini, agar bulan yang penuh berkah ini tidak hanya berlalu begitu saja, akan tetapi bisa kita tanam dan kita tuai hasilnya secara maksimal," katanya.***
