Kualitas Kompetensi Siswa Menurun, SMAN 1 Cileunyi Gelar KREASI

Sam
- 11 Maret 2022, 15:14 WIB
Seorang siswi tengah unjuk kebolehannya bermonolog diatas panggung KREASI si kampus SMAN 1 Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis 10 Maret 2022.
Seorang siswi tengah unjuk kebolehannya bermonolog diatas panggung KREASI si kampus SMAN 1 Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis 10 Maret 2022. /Sam / Jurnal Soreang /

Senada dengan Hery, guru pembimbing Seni Budaya, Tapip, mengatakan jika siswa dituntut untuk membuat atau menciptakan karya.

"Siswa dituntut untuk menciptakan karya, baik seni rupa, seni tari, seni musik, seni sastra atau pun drama yang bertujuan untuk mengakomodir kepentingan siswa yang tidak terpenuhi dalam kegiatan seni budaya," kata Tapip.

Baca Juga: Pemain Bulu Tangkis Jonatan Christie Terpapar Covid-19 Saat Tanding di German Open 2022

Hal itu dilakukan, kata Tapip, lantaran SDM yang ada untuk mata pelajaran Seni Budaya tidak lengkap.

"Kalau di SMAN 1 Cileunyi itu hanya ada Seni Rupa dan Seni Tari, maka saya sebagai guru Seni Budaya mencoba mengakomodir kepentingan siswa dalam berkreasi seni, termasuk karya tata boga," tegasnya.

Di PKWU sendiri, dikatakan Tapip, ada pelajaran produksi dan pemasaran, pun dengan Seni Budaya, ada pameran dan pagelaran.

Baca Juga: Tidak Berguna! 7 Mantan Pemain Top Piala Dunia yang Dibeli Mahal-mahal, tapi Gagal Total di Klub Barunya

"Maka di tahun ini, disatukan kegiatan lintas mata pelajaran," imbuhnya.

Sehingga siswa mampu membuat karya secara konsep yang lengkap, baik dari catatan proses awal pembuatan, hingga proses akhir, yakni produk siswa itu sendiri, hingga bermuara ke tehnik pemasaran yang dievaluasi oleh guru pembimbing.

"Sehingga dari kegiatan tersebut menghasilkan multi karya dari siswa, seperti menciptakan lagu, tarian, makanan, buku novel dan lain-lainnya," papar Tapip.

Halaman:

Editor: Sam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah