Sistem PJJ Atau Belajar Online Menjadi Tantangan Bagi Guru Olahraga

- 5 Oktober 2021, 15:05 WIB
Guru Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan (PJOK) SMA Istiqamah Bandung, Abi Proyo Santoso, S. Pd.
Guru Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan (PJOK) SMA Istiqamah Bandung, Abi Proyo Santoso, S. Pd. /

JURNAL SOREANG- Pelaksanaan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar online  yang menggunakan media virtual google meet, zoom meeting atau yang lainnya, menjadi tantangan dalam pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan (PJOK)  yang identik dengan praktek.

Begitu kata Guru PJOK SMA Istiqamah Bandung, Abi Proyo Santoso, S. Pd., saat dihubungi, Selasa, 5 Oktober 2021.

Karena itu, dalam PJJ, Abi tak jemu-jemu mengingatkan peserta didik tentang manfaat PJOK. Sayaelama PJJ di tengah pandemi ini, pelajaran PJOK dituntut lebih dapat memotivasi siswa tentang manfaat olah raga yang dapat meningkatkan imun tubuh.

Baca Juga: Ini Upaya Ciptakan Pembelajaran Menyenangkan di Masa Pandemi, Belajar Daring Jangan Garing

"Untuk itu, peserta didik ditugaskan mencari sumber literasi mengenai manfaat olah raga,” jelas Abi yang telah mengabdi di SMA Istiqamah Bandung sejak tahun 2009.

Sebagai tambahan, Abi mengarahkan siswa untuk membuat jadwal rutin aktivitas gerak yang pelaksanaannya minimal dua kali dalam seminggu.

Untuk pemantauan, dibuatlah dokumentasi berupa video, foto-foto yang disertai pendampingan orang tua peserta didik. Dengan demikian pelaksanaan olah raga dapat dilaksanakan secara terukur, manfaat dari aktivitasnya dapat dicapai sesuai harapan.

Baca Juga: Ini Cara agar Belajar Daring Makin Mudah dan Berhasil

Abi juga giat melakukan upaya pendukung yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran PJOK. Upaya pendukung itu, jelasnya, mengadakan program outing kelas atau kunjungan ke tempat-tempat olah raga berstandar nasional, seperti kunjungan ke stadion BLA, dan mengundang atlet daerah dan atlet paralimpik.

Selain itu, menghadirkan guru tamu yang ahli di bidang kesehatan, terapis atau instruktur, mengadakan kegiatan perlombaan yang melibatkan semua peserta didik seperti IFC 3 (Istiqamah Football Competition), Karate Open, LKBB IV (Lomba Keterampilan Baris Berbaris) yang dilaksanakan di SMA Istiqamah, Jalan Cijaura Girang I/II Kompleks Puragabaya No. 14 Bandung.

Abi merasa senang ketika Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diberlakukan lagi.

Baca Juga: Simak, 6 Trik Ini Bisa Membuat Anak Semangat untuk Sekolah Daring

Betapa tidak, katanya, PJJ yang diterapkan karena pandemi Covid-19 ini menyebabkan Abi kesulitan dalam penanaman pembiasaan sikap (afektif) seperti jujur, tanggung jawab, dan mandiri.

“Masalah sikap (afektif) itu harus dilatih secara tatap muka,” ujar Abi.

Selain itu, dia memandang perlu adanya peningkatan SDM Guru melalui MGMP - PJOK, training berbagai cabang olah raga, studi banding,outing kelas, kunjungan ke lembaga-lembaga seperti KONI atau lembaga olah raga lainnya, menjalin kerjasama dengan Dispora, Disorda untuk membina dan mengembangkan potensi peserta didik.

Namun Abi punya usul, pemerintah harus membuat ketetapan tentang sistem pendidikan yang matang sehingga hasil penyelengaraan pendidikan di Indonesia dapat terevaluasi dengan baik.

Baca Juga: TK Assalaam Mulai Laksanakan PTM Terbatas, tapi Belajar Daring Tetap Berlangsung

“Pokoknya, yayasan dan sekolah akan ikut dalam sistem yang dibuat pemerintah. Jangan ada kesan ganti menteri ganti kebijakan dan ganti sistem kurikulum,” kilahnya.

Abi sangat mendukung perubahan ke arah yang lebih baik. Namun, perlu pendekatan yang tepat. Untuk itu perlu dukungan berbagai pihak, mulai dari pemenuhan hak dan kewajiban.

Pemerintah sebagai pendukung utama, katanya, perlu mengkaji tentang masih banyaknya guru honor yang gajinya belum sesuai sehingga menjadi salah satu faktor tidak berkembangnya pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Di Masa Pembelajaran Daring, FISIP Unpas Beri Perhatian Khusus kepada Anak-Anak Telantar di Panti Asuhan

“Saya masih beruntung memiliki yayasan yang pengertian terhadap guru dan karyawannya. Maka, Indonesia harus bersukur masih ada banyak orang yang mendedikasikan waktu, tenaga dan pikirannya, siap mengorbankan semua impianya, demi kemajuan negeri tercinta,” tutur pahlawan tanpa tanda jasa yang tetap semangat berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa itu. ***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah