JURNAL SOREANG- Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI Bandung , baru-baru ini menggelar Program Alumni dan Eksekutif Gathering secara daring.
Tampil dalam acara tersebut, Dr. Zakarias S Soeteja, M.S., Dekan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), sebagai Pembicara Kunci (keynote speaker).
Juga para Pembicara (speakers) seperti, Drs. Tubagus Sukmana, M.I.Kom. Alumni FPSD IKIP Bandung / UPI Angkatan 82 (lulus 87).
Lulusan Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Mercubuana ini banyak punya pengalaman selain jadi guru kesenian SMA di Jakarta juga sempat menjadi Kepala Galeri Nasional Indonesia dan terakhir jadi Pamong Budaya Ahli Madya, Kepala Pokja Media Baru dan Arsip pada Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru, Kemendikbudristek). Tubagus Sukmana juga menjabat sebagai Ketua Alumni FPSD UPI.
Baca Juga: Menolak Vaksinasi? Hati-hati, Mahasiswa UPI Berhasil Ungkap Penolakan Vaksinasi Covid-19
Seterusnya, Dr. A. Erwan Suryanegara, M.Sn., Alumni FPSD UPI Angkatan 85 (lulus 90), melanjutkan ke Program Magister (S2) FSRD ITB (lulus 2014) dan Program Doktoral (S3) FSRD ITB (lulus 2018).
Lelaki kelahiran Pelembang 16 Oktober 1962 ini multi talenta, selain aktivis kebudayaan juga sempat jadi Kaprodi (Ketua Jurusan) dan jadi salah satu perintis Desain Komunikasi Visual Fakultas Ilmu Pemerintahan dan Budaya Universitas Indo Global Mandiri Palembang.((2008-2014).
Dia juga menjadi Ketua Yayasan Kebudayaan Pandi Pulo (2009- sekarang). Selain penulis syair, peneliti, dia juga penggagas Monumen Kapal Sriwijaya, sebagai ikon Bumi Sriwijaya dan Jalur Rempah Nusantara. Selain itu dia juga Pembina Dewan Kesenian Palembang.
Baca Juga: Top, Empat Mahasiswi UPI Bandung Buat Platform Digital Kesehatan mental
Ketiga, Dian Kencana, M.Pd., M.M., Alumni FPSD IKIP/UPI Bandung Angkatan 89 ( lulus1995),lalu melanjutkan di Kurikulum dan kuliah Magister di bidang Manajemen IPWI Jakarta dan sekarang sedang melanjutkan ke S3 Prodi Seni di Pasca Sarjana UPI.
Dian banyak bekerja di entrepreneur di bidan industry dan menjadi salah satu pimpinan sanggar gambar di Purwakarta serta sempat menjadi Dewan Pendidikan Purwakarta (2004-2009), dia juga aktif menjadi dosen termasuk ada kemungkinan terakhir ini menjadi dosen di Fakultas Industri Kreatif di Telkom University.
Serta Pembicara keempat, Drs. Ahmad Nizar, M.Si, Lulusan FPSD IKIP/ UPI Bandung kelahiran Purwakarta 28 Juli 1966 ini sempat menjadi salah satu kepala UMKM Dinas Koperasi Perdagangan dan Industri PWKT juga seorang kriyawan dan penggiat seni di Purwakarta.
Baca Juga: Mantul, Tim UPI Buat Aplikasi bagi Guru untuk Membentuk Karakter Siswa
Acara ini dipandu oleh dua orang Mederator yang juga alumni FPSD UPI yaitu Warli Haryana, M.Pd.,(Kini menjabat dosen dan Sekretaris Departemen Pendidikan Seni Rupa, FPSD UPI), dan Zakiah Pawitan, S.Ds., M.Ds., Dosen Pendidikan Seni Rupa, FPSD UPI.
Kata Warli, dalam acara tersebut para alumni bisa berpartisipasi memberikan dukungan pengembangan akademik dan non akademik.
Para alumni bisa menjadi inspirator bagi para mahasiswa, adik-adik angkatannya sehingga mengundang beberapa para alumni yang menjadi praktisi seni atau seniman untuk hadir di dalam kelas-kelas kuliah, menjadi Dosen Tamu.
"Misalnya orang yang menjadi ahli dalam praktisi budaya mereka saya undang dalam kelas-kelas seni murni, contohnya pada mata kuliah Filsafat Seni, “ katanya.
Adapun tujuan pokok dari webinar ini, kata Warli membangun kerjasama yang sinergis anatara alumni dengan Departemen Seni Rupa UPI yang saling menguntungkan. Yang kedua, pihaknya dapat mengumpulkan data base alumni yang tersebar di seluruh Nusantara hingga ke Perancis, “Kami berharap ada kerjasama antara FPSD dengan para alumni. Itu harapan kami diadakannya webinar tadi, “ ujar Warli.
Dekan FPSD UPI Dr. Zakarias, memberikan paparan materi tentang Paradigma pendidikan seni rupa di masa depan. Pemateri Pertama Dr, Tubagus Andre Sukmana (Tubagus Sukmana), sebagai pamong madya juga penggagas peran birokrasi di dalam seni rupa lebih banyak memberikan paparan bahwa peluang profesi lulusan pendidikan seni rupa itu tidak melulu menjadi seorang seniman tetapi banyak bidang lain yang sejatinya bisa digarap.
Artinya apa yang disampaikan dekan tentang paradigma pendidikan seni rupa di masa depan, didukung oleh materi yang memaparkan bahwa alumni pendidikan seni rupa itu harus paham tentang birokrasi supaya bisa masuk ke dalam berbagai disiplin ilmu. Andre memang lebih banyak bercerita tentang peran seni rupa di berbagai bidang industri kreatif.
Begitu pula pemateri ketiga, Erwan Suryanegara yang banyak menyampaikan gagasannya tentang peran Seni rupa di multi disiplin Ilmu, artinya seni rupa itu bisa diberbagai bidang.
Kemudian Erwan juga memberikan masukan terkait bagaimana berkesenian itu bermanfaat bagi masyarakat. Menjadi seorang seniman atau seorang perupa itu alangkah baiknya mengangkat tema-tema tentang kebudayaan nasional, jatidiri bangsa supaya kita bisa berbicara di kancah internasional.
Baca Juga: Ikatan Alumni UPI Gelar Webinar Wirausaha Membangun Bangsa, Video Lengkapnya di Sini
Kemudian Pemateri Ketiga Dian Kencana menyoroti tentang bagaimana membuat brainstorming meningkatkan daya tarik pendidikan seni rupa FPSD UPI agar lebih banyak diminati calon mahasiswa.
Dian memberikan trik-trik yang baik dilakukan oleh departemen itu bagaimana supaya pendidikan seni rupa UPI diminati masyarakat. Dian memang lulusan seni rupa tapi dia juga sempat ngambil Magister di bidang Manajemen.
Adapun Ahmad Nizar , lebih membatasi diri bagaimana bisa mengentrepreneur diri dalam bidang pendidikan seni rupa di industri kreatif. Dian berharap sudah saatnya kita mampu mengolah karya seni rupa menjadi bidang kreatif, baik di bidang kerajinan (kraff) maupun industi kreatif.
Disamping itu dalam zoominar ini, Ketua Alumni Himpunan Mahasiswa Seni Rupa (AHIMSA) FPSD UPI, Dr. Andang Iskandar juga memberikan gagasannya bagaiman agar alumni bisa diberdayakan, alumni mau mendekatkan diri ke departemen seni rupa agar bisa kerjasama secara sinergis dan menguntungkan.
Kemudian Aming De Rachman juga banyak memberikan input positif tentang peran alumni. Aming banyak bercerita tentang kiprah dia di kebudayaan dan kesenian. Lalu Rudi Setiadharma (Kang Ude ) juga sama banyak memberikan masukan terkait gawe rukun alumni dan almamaternya termasuk bagiaimana meningkatkan peran seni rupa di masa depan.
Tak ketinggalan alumni muda pun seperti Yopi Yohana, Mita Karwita, Nara Witaraga juga Deni Wahyu mereka juga banyak memberi masukan-masukan yang berguna.***