Satu-satunya Peserta Difabel untuk ASN PPPK Guru di Kabupaten Bandung, Yayu Mengaku Optimis Bisa Lulus Ujian

- 17 September 2021, 16:36 WIB
Yayu Nurbayanti salah satu peserta berasal dari Difabel menunjukan kartu peserta ujian, usai melaksanakan tes di SMAN 1 Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat 17 September 2021.
Yayu Nurbayanti salah satu peserta berasal dari Difabel menunjukan kartu peserta ujian, usai melaksanakan tes di SMAN 1 Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat 17 September 2021. /Yusup Supriatna/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Sebanyak 5.747 peserta mengikuti seleksi pelaksaan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) untuk diwilayah Kabupaten Bandung.

Dari ribuan peserta yang mendaftar dan mengikuti seleksi, salah satu peserta berasal dari Difabel yang berasal dari Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.

Diketahui, Yayu Nurbayanti merupakan warga Desa Bojong Kunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.

Baca Juga: 6 Penyebab Kegagalan Bisnis Online, Simak Penjelasanya

Yayu merupakan peserta satu-satunya dari kalangan difabel yang mengikuti seleksi penerimaan ASN P3K di wilayah Kabupaten Bandung.

"Alhamdulillah senang sekali mendapat kesempatan untuk ikut ujian. Saya satu-satunya yang difabel (low vision) dari Kabupaten Bandung," ungkap Yayu Nurbayanti kepada Jurnal Soreang, usai mengikuti tes di SMAN 1 Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat 17 September 2021.

Hari ini kata Yayu, ujiannya ada Seleksi Kompetensi Manajerial, Sosio Kultural, Wawancara, dan Seleksi Kompetensi Teknis.

Baca Juga: Prediksi Menjelang Duel Pemuncak Klasemen Liga 1 2021, Persib Bandung VS Bali United

Yayu mengaku optimis dengan tes yang diikuti, dikarenakan ia sebelumnya pernah mengajar selama tujuh tahun di SLB dan satu tahun di SMA, dan sekarang mengajar di SD umum.

"Pendidikan terakhir S1 Pendidikan Agama Islam di STAI Siliwangi, saya optimis masuk dan bisa keterima jadi ASN," tuturnya.

Pihaknya berharap, mudah-mudahan hasilnya bisa mencapai passing grade untuk lulus. Kalaupun tidak, mudah-mudahan ini bisa jadi pembelajaran ketika ikut tahap 2 bisa lebih baik lagi.

Baca Juga: Bertabur Bintang Kpop Ternama Acara Mnet Street Woman Fighter Bagikan Kemeriahan

Ia mengaku, tadi pas di tes, konsentrasinya agak hilang karena jadwalnya mundur dari semula pukul 08.00 WIB.

Yayu menjelaskan, terkait fasilitas pendukung, tadi lebih banyak dibacakan oleh pendamping. Walaupun sudah dicoba, tapi ada beberapa item yang tidak bisa dibaca, seperti kata 'grafik', jadi tetap butuh bimbingan.

"Ke depannya, apabila untuk tuna netra betul-betul menerapkan aplikasi Jaws, kami minta untuk simulasi dulu dan uji coba untuk memastikan Jaws bisa membaca semua item yang ada di CAT," harapnya.

Baca Juga: Sejarah, Persib Bandung Pernah Hajar Bali United 3-0

"Alhamdulillah, ujiannya aman dan lancar berkat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bandung juga Bapak Sekdis serta panitia," tambahnya.

Menurutnya, saat ini Kabupaten Bandung di bawah pimpinan Kang DS merupakan salah satu wilayah yang ramah kepada difabel, terbukti dengan dibangunnya sarana dan prasarana aksesibilitas.

"Untuk rekan-rekan difabel yang menjadi peserta di tahap 2 nanti, mudah-mudahan bisa mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Kalau memang nanti harus menggunakan aplikasi Jaws, maka belajarlah dari sekarang karena masih ada waktu," jelasnya

Baca Juga: Setelah Dipecat Persib Bandung, Mario Gomez kini Mengundurkan Diri dari Borneo FC

Selain itu sambung Yayu, tetap tenang, pelajari materi yang diampuh, dan tetap semangat.

"Insyaa Allah pemerintah sudah mempersiapkan fasilitas untuk kaum difabel, jadi tinggal mempersiapkan diri dengan baik," imbuhnya. ***

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x