"Pendidikan terakhir S1 Pendidikan Agama Islam di STAI Siliwangi, saya optimis masuk dan bisa keterima jadi ASN," tuturnya.
Pihaknya berharap, mudah-mudahan hasilnya bisa mencapai passing grade untuk lulus. Kalaupun tidak, mudah-mudahan ini bisa jadi pembelajaran ketika ikut tahap 2 bisa lebih baik lagi.
Baca Juga: Bertabur Bintang Kpop Ternama Acara Mnet Street Woman Fighter Bagikan Kemeriahan
Ia mengaku, tadi pas di tes, konsentrasinya agak hilang karena jadwalnya mundur dari semula pukul 08.00 WIB.
Yayu menjelaskan, terkait fasilitas pendukung, tadi lebih banyak dibacakan oleh pendamping. Walaupun sudah dicoba, tapi ada beberapa item yang tidak bisa dibaca, seperti kata 'grafik', jadi tetap butuh bimbingan.
"Ke depannya, apabila untuk tuna netra betul-betul menerapkan aplikasi Jaws, kami minta untuk simulasi dulu dan uji coba untuk memastikan Jaws bisa membaca semua item yang ada di CAT," harapnya.
Baca Juga: Sejarah, Persib Bandung Pernah Hajar Bali United 3-0
"Alhamdulillah, ujiannya aman dan lancar berkat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Bandung juga Bapak Sekdis serta panitia," tambahnya.
Menurutnya, saat ini Kabupaten Bandung di bawah pimpinan Kang DS merupakan salah satu wilayah yang ramah kepada difabel, terbukti dengan dibangunnya sarana dan prasarana aksesibilitas.
"Untuk rekan-rekan difabel yang menjadi peserta di tahap 2 nanti, mudah-mudahan bisa mempersiapkan diri semaksimal mungkin. Kalau memang nanti harus menggunakan aplikasi Jaws, maka belajarlah dari sekarang karena masih ada waktu," jelasnya