Untuk itu, Suharti berharap para seniman muda ini bisa menciptakan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk berkreasi menciptakan kesenian yang baru.
“Alangkah baiknya semuanya kemudian berjejaring untuk membentuk simpulan, untuk saling bekerja sama dan berkreasi menciptakan sesuatu yang baru. Kita tidak hanya ingin membuat seni tradisi itu terus tumbuh tetapi kita juga ingin mengembangkan seni dan budaya,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Judi Wahjudin mengatakan pada masa pandemi Covid-19, seni dapat meningkatkan imun tubuh sehingga menjadi energi positif.
“Untuk itu, mari kita maknai seni sebagai media komunikasi untuk menyampaikan pesan, gagasan, kreativitas melalui bahasa seni, baik itu seni tari, seni kriya, maupun pertunjukan puisi dan lagu. Sejatinya ada pesan inspiratif yang disampaikan,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi mengungkapkan dengan moto ‘Jujur itu Juara, Menolak Menyerah, dan Berprestasi dari Rumah’, Kemendikbudristek terus berupaya membangun generasi yang tangguh, meninggikan mimpi, serta menggapai prestasi melalui berbagi ajang kompetisi, lomba, dan festival yang menaungi setiap bakat dan talenta.
Baca Juga: Mantul, Pelajar Indonesia Torehkan Prestasi di Ajang Olimpiade Kimia Internasional 2021
“Kita terus melakukan upaya-upaya perbaikan pendidikan ke arah yang lebih baik dengan terwujudnya generasi yang berprestasi melalui lomba dan Kompetisi di semua jenjang, salah satunya adalah FLS2N,” kata Asep Sukmayadi.
Dalam laporannya, Asep menjelaskan FLS2N merupakan ajang kompetisi bidang seni yang diikuti oleh peserta didik jenjang SD, SMP, SMA, SMK, dan Pendidikan Khusus (Diksus). Jumlah peserta yang terdaftar pada FLS2N 2021 sebanyak 1.883 siswa dengan total karya yang sudah masuk ke panitia sebanyak 1.220 karya.
Untuk jenis lombanya, pada jenjang SD terdapat lima jenis kesenian yang akan dilombakan antara lain seni tari, menyanyi tunggal, kriya anyam, gambar bercerita, dan pantomim yang diikuti oleh 256 siswa dengan jumlah 160 karya.