Refocusing APBN Tidak Berdampak pada Program Kemendikbudristek, Dana PIP, KIP dan Beasiswa Dijamin Aman

- 25 Agustus 2021, 06:27 WIB
 Mendikbud Ristek Nadiem Makarim yang menjamin recofusing anggaran tak ganggu program prioritas.
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim yang menjamin recofusing anggaran tak ganggu program prioritas. /Kemendikbud Ristek

JURNAL SOREANG- Meskipun realokasi dan refocusing anggaran terjadi di segala lini pemerintahan, untuk mendorong penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan hal itu tidak berdampak pada program prioritas kementeriannya.

“Refocusing APBN Kemendikbudristek berdampak pada pengurangan honor, anggaran rapat, perjalanan dinas, serta sasaran kegiatan. Tapi tidak berdampak pada prioritas utama Kemendikbudristek, yakni pembiayaan pendidikan yang sangat diperlukan di masa pandemi,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Senin 23 Agustus 2021.

Pada kesempatan ini, Mendikbudristek juga menyampaikan contoh-contoh program yang tidak terdampak refocusing anggaran.

Misalnya, Program Indonesia Pintar (PIP) tetap diberikan kepada 17,9 juta siswa dengan anggaran Rp9,6 Triliun; Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah untuk 1,1 juta mahasiswa dengan anggaran Rp9,4 Triliun.

Baca Juga: Agar Dinikmati Secara Adil Oleh Mahasiswa, PDRI Siap Mengawal Pendistribusian KIP Kuliah Merdeka

Selanjutnya, Beasiswa Afirmasi Pendidikan (ADik) untuk 7.382 mahasiswa dengan anggaran Rp139M juga tidak terdampak. Beasiswa ADik merupakan beasiswa yang diberikan Kemendikbudristek untuk siswa asal Papua dan Papua Barat, daerah Khusus atau terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T), dan siswa anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Selain itu aneka tunjangan untuk 364.573 guru dengan anggaran Rp7,3 Triliun juga diperjuangkan Kemendikbudristek untuk tidak terdampak refocusing anggaran.

Hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang disampaikan dalam pidato Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022 pada Senin lalu.

Baca Juga: KIP Kuliah Merdeka, Mahasiswa Dapat Bantuan Sampai Rp12 Juta Ditambah Biaya Hidup

“Pemerintah tetap berkomitmen untuk memperkuat investasi di bidang pendidikan, antara lain mendukung perluasan program beasiswa," katanya.

Karenanya, Mendikbudristek menggarisbawahi prioritas Kemendikbudristek, yakni untuk mengedepankan pembiayaan pendidikan yang paling diperlukan peserta didik, pendidik, dan orangtua di masa pandemi, sehingga beberapa program menjadi terdampak _refocusing_ anggaran.

“Tentu ada kesedihan di pihak kami bahwa ada beberapa program yang dihadirkan dengan semangat gotong royong yang terdampak refocusing, Kemendikbudristek telah memperjuangkan anggarannya semaksimal mungkin dan akan terus mengakselerasi program-program tersebut,” tekan Nadiem.

Baca Juga: Kuliah Gratis! Pendaftaran PIP Kembali di Buka, KIP Bisa Mendapat Bantuan Pendidikan, Ini Cara Dapat Subsidi

Beberapa contoh program yang terdampak _refocusing_ adalah Program Organisasi Penggerak sasarannya tetap pada 20.438 orang, tapi anggaran turun dari Rp320,4 miliar ke Rp209,4Miliar; Program Guru Penggerak sasarannya turun dari 36.769 ke 29.269 orang, dengan anggaran turun dari Rp689,68 miliar ke Rp551,85 miliar.

Selain itu, pendampingan guru Sekolah Penggerak sasarannya turun dari 61.000 ke 23.145 orang, dengan anggaran turun dari Rp389,3 miliar ke Rp247,7 miliar dan satuan pendidikan aman bencana sasarannya turun dari 1.530 Lembaga ke 1.290 lembaga, dengan anggaran turun dari Rp152,1Miliar ke Rp115,9 Miliar.

Selain itu, target desa pemajuan kebudayaan berkurang dari 359 desa ke 270 desa, dengan anggaran yang berkurang dari Rp36,9 miliar ke Rp27 miliar.

Baca Juga: Besaran KIP Kuliah 2021 dan Biaya Hidupnya Naik Drastis, Ini Penjelasannya

Lebih lanjut Mendikbudristek menjelaskan bahwa _refocusing_ anggaran di Kemendikbudristek telah melalui empat tahapan yang berdasarkan surat Menteri Keuangan.

Pada tahap pertama, ada penyesuaian anggaran untuk bantuan kuota data internet sebesar Rp2,52 Triliun yang dibiayai secara berbagi biaya Kemendikbudristek sebesar Rp500 miliar dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN) Rp2,02 triliun.

Pada tahap kedua, sebesar Rp271,5 miliar dan  tahap ketiga sebesar Rp2,157 triliun dan tahap keempat sebesar Rp1,181 triliun.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah