Simulator SMK-PK Penerbangan Cakra Nusantara Diresmikan, Dorong Pengembangan Mutu Lulusan

- 28 Juni 2021, 06:19 WIB
Ilustrasi Pesawat terbang komersial. SMK Penerbangan mendapatkan bantuan simulator untuk meningkatkan mutu lulusan.
Ilustrasi Pesawat terbang komersial. SMK Penerbangan mendapatkan bantuan simulator untuk meningkatkan mutu lulusan. /Aini//Instagram/maulana.wiji.planespotter

“SMK Penerbangan Cakra Nusantara keren, sangat luar biasa, bisa membuat berbagai simulator bersama DUDIKA. Selain itu, tahun 2021 ini menjadi SMK Pusat Keunggulan, yang diharapkan menjadi pemimpin pengembangan vokasi di seluruh Indonesia,” tutur Wikan.

Sebagai SMK yang memiliki beberapa spektrum kompetensi keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan DUDIKA di bidang aviasi.

Wikan mengaku sangat mengapresiasi langkah SMK Penerbangan Cakra Nusantara yang sejak awal sudah menyinkronisasikan kurikulum dengan DUDIKA, menghasilkan produk-produk inovatif, dan melaksanakan praktik siswa di DUDIKA sejak semester awal.

Baca Juga: Kemendikbudristek Apresiasi Implementasi Kampus Merdeka di SMK dan jajaran Politeknik eLBajo Commodus NTT

Dirjen Wikan juga mencoba “kelas mobile” yang dilakukan SMK Penerbangan Cakra Nusantara selama masa pandemi yang kemudian Ia apresiasi. Pasalnya, kelas ini berfungsi untuk memindahkan laboratorium sehingga dapat bergerak mendekati tempat tinggal siswa.

“Siswa tidak harus ke sekolah. Laboratorium ini layaknya berada di dalam pesawat Cessna, membuat SMK Penerbangan Cakra Nusantara bisa hadir di titik mana pun. Sehingga, siswa tetap dapat belajar praktik di tengah pandemi,” terang Wikan.

SMK Penerbangan Cakra Nusantara sendiri merupakan salah satu SMK di Bali yang pada tahun 2021 didaulat menjadi SMK Pusat Keunggulan (PK). Selain terakreditasi A serta menjadi Sekolah Penggerak 2021, SMK PK ini juga harus menerapkan kurikulum baru pada tahun pertamanya.

Baca Juga: 10 SMK Masuk Program Tailor Training Plus, Program Kerja Sama Indonesia-Belanda, Ini Daftarnya

Ditambah lagi, kurikulum tersebut juga harus disusun bersama dengan industri, melakukan pembelajaran berbasis proyek nyata, guru berasal dari industri, serta melakukan praktik/magang kerja minimal 6 bulan.

“Karena SMK PK diwajibkan untuk melaksanakan kurikulum baru, mohon dipelajari karena lebih banyak menerapkan soft skills dan karakter,” tegas Wikan.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah