Ini Permintaan Kemendikbudristek dan Kemenag Soal Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Saat Pandemi

- 21 Juni 2021, 06:32 WIB
Tangkapan layar webinar soal Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Saat Pandemi
Tangkapan layar webinar soal Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Saat Pandemi /Kemendikbud/

“Saya sangat berharap guru-guru membacanya secara mendalam. Selain itu, kami juga menyediakan seri webinar selama satu bulan penuh dalam rangka persiapan PTM terbatas dari berbagai perspektif pembahasan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama, Ahmad Hidayatullah mengatakan bahwa di dalam interaksi proses pembelajaran, adanya pertemuan guru dengan siswa merupakan suatu hal yang sangat penting atau esensial.

Baca Juga: Nadiem Makarim Ingatkan PTM Terbatas Bukan Sekolah Seperti Biasa

"Selain karena sudah lama, di dalam kesempurnaan interaksi pembelajaran yang dilakukan selama pandemi, kita tidak bisa meninggalkan pertemuan langsung antara guru dengan siswa,” ungkap Ahmad Hidayatullah.

Ahmad memandang pandemi mendorong para guru semakin mengembangkan kompetensinya, termasuk dalam menciptakan blended learning yang sesuai. Kemenag terus mendorong agar para guru untuk tidak takut melakukan kesalahan, asalkan terus berusaha untuk menjadi lebih baik.

"Kita dorong guru-guru untuk selalu berikhtiar, tidak perlu takut salah. Jadi kalau kurang nggak perlu takut, jadi kita lakukan evaluasi, lakukan _continuous improvement_, sehingga hasilnya akan lebih baik," terang Ahmad.

Baca Juga: 10 SMK Masuk Program Tailor Training Plus, Program Kerja Sama Indonesia-Belanda, Ini Daftarnya

Sementara itu, Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI), Danang Hidayatullah menyampaikan bahwa saat ini kita sedang mengalami masa yang disebut sebagai _sense of urgency_, yaitu masa di mana kita menghadapi perubahan karena keterdesakan, dan sekarang kita mau mencoba lagi untuk memulai ke fase selanjutnya yaitu PTM terbatas.

“Kalau kemarin-kemarin pembelajaran dilakukan daring secara penuh, tetapi sekarang sudah bisa PTM terbatas, dan panduan yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek ini sangat membantu guru-guru, sekolah, dan para pendidik secara umum,”” ujar Danang.

Selanjutnya, Danang mengungkapkan bahwa dibukanya opsi PTM terbatas dengan syarat tertentu disambut baik oleh teman-teman guru. Menurutnya, sejauh ini sosialisasi buku panduan yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek dan Kemenag itu sudah banyak dilakukan, baik melalui media sosial maupun media daring dan luring.***

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah