“Oleh karena itu, sinergi tri pusat pendidikan perlu dikuatkan. Ekstremisme timbul karena kurangnya pemahaman kebangsaan dan kenegaraan,” tegas Anindito.
Pendidikan yang hanya menekankan pada pentingnya keseragaman dan mengabaikan keragaman dinilai bukan saja mematikan kreativitas, tetapi juga dapat melahirkan konflik sosial.
“Oleh karena itu, membangun satuan pendidikan yang menghargai pluralisme merupakan langkah strategis untuk memupuk kedewasaan berbangsa dan beragama,” tutur Anindito.
Baca Juga: Tawuran Antar Pelajar Dua Sekolah di Bekasi, Seorang Pelajar Bawa Sajam Diamankan Polisi
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Maman Fathurrohman, menegaskan hubungan antara kegiatan ini dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 7 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme yang Berbasis Kekerasan yang Mengarah Pada Terorisme. Webinar ini termasuk rangkaian kegiatan substansi Pengembangan Kurikulum dalam rangka menindaklanjuti regulasi ttersebut.***