Jokowi: Saya Selalu Belajar dari Kesalahan, Tidak Pernah Putus Asa, dan Senang Berkompetisi

- 3 Mei 2021, 05:24 WIB
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim saat melakukan siniar (podcast) dengan Presiden Jokowi untuk Hardiknas 2021.
Mendikbud Ristek Nadiem Makarim saat melakukan siniar (podcast) dengan Presiden Jokowi untuk Hardiknas 2021. /Kemendikbud/

JURNAL SOREANG- Presiden Jolo Widodo  bercerita tentang karakternya sebagai pelajar dulu yang manfaatnya dirasa hingga sekarang. “Saya selalu belajar dari kesalahan, tidak pernah putus asa, dan saya senang berkompetisi,” kata Jokowi saat melakukan siniar  (podcast) dengan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim memperingatkan Hardiknas 2021, Minggu 2 Mei 2021.

Presiden menyampaikan  sifat-sifat itu lah yang membuatnya berani memulai berwirausaha sebelum akhirnya menjadi pejabat publik. “Kalau kita tidak berani berbuat sesuatu yang kita tahu akan baik untuk perkembangan diri, bahkan baik untuk sesama, kita tidak akan pernah maju,” ujarnya.

Kepala Negara juga bercerita tentang aktivitasnya sebagai anggota pencinta alam. “Belajar bisa di mana saja. Di alam pun kita bisa belajar. Pendidikan yang kita peroleh di luar ruang kelas, sama pentingnya dengan yang kita peroleh di dalam ruang kelas,” ujarnya.

Baca Juga: Mendikbud Ristek Tekankan Empat Garapan untuk Benahi Pendidikan di Upacara Hardiknas 2021, Anies Hadir

Joko Widodo menyampaikan pesan penyemangatnya kepada seluruh insan pendidikan. “Jangan berhenti belajar walau sedang pandemi. Jadilah pembelajar sejati. Ilmu dari sekolah atau kampus bisa menjadi suatu yang usang. Tapi kalau selalu belajar sepanjang hayat, ilmu akan terus bisa relevan,” tutup Presiden RI.

Siniar ini akan tayang ulang melalui RRI pada Minggu, 2 Mei pukul 20.00 WIB dan TVRI pada Senin, 3 Mei pukul 19.00 WIB.Siniar ini merupakan siniar pertama Kepala Negara dengan Menterinya.

Kepada Menteri Nadiem, Presiden  menyampaikan makna Hardiknas bagi dirinya. “Berhubung Hardiknas, saya mau mengingatkan agar sistim pendidikan Indonesia haruslah memerdekakan manusia, serta membangun jiwa dan raga bangsa,” ujarnya.

Baca Juga: Kemendikbud Ristek Gelar Berbagai Kegiatan Meriahkan Hardiknas 2021, Upacara Hanya untuk Zona Hijau

Di Indonesia, dengan berbekal pendidikan semua orang dapat menjadi apa saja. "Tapi harus juga menghormati kemerdekaan orang lain,” sambung presiden seraya mengingatkan pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Bagi presiden, tantangan untuk menciptakan pendidikan yang memerdekakan di era pandemi ini selaras dengan yang dikerjakan kementerian yang dipimpin Nadiem. “Kalau kita gunakan cara-cara lama, pendidikan tidak bisa jalan di era pandemi ini," katanya.

Presiden menyampaikan bahwa pandemi harus dimanfaatkan untuk mengevaluasi. “Koreksi total dunia pendidikan kita. Pandemi jangan jadi penghalang untuk mencapai kemajuan,” tegasnya.

Baca Juga: Ini Tanggapan Nadiem Anwar Makarim yang Emban Amanah Baru Sebagai Mendikbud Ristek

Sementara Menteri Nadiem menyatakan, banyak hal yang sebelumnya intuisi kita merasakan perlu ada perubahan di dunia pendidikan. Tapi karena pandemi menjadi jauh lebih jelas.

"Yakni kesenjangan digital, akses internet yang tidak merata, akses terhadap guru berkualitas yang tidak merata, penganggaran yang mungkin tidak memprioritaskan daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T). Kemendikbud langsung melakukan perbaikan-perbaikan tersebut dengan berbagai terobosan Merdeka Belajar,” pungkas Nadiem.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah