LL Dikti Jabar dan Banten Dorong Mahasiswa untuk Magang di Industri, Gaji Sarjana Harus Lebih Tinggi dari UMR

- 30 April 2021, 17:49 WIB
PLT Kepala LL Dikti Jabar dan Banten, Dhamita Chandra, saat memaparkan pentingnya peningkatan mutu dosen dan mahasiswa di buka bersama STMIK AMIK Bandung dinHotelmIbis Trans, Jumat 30 April 2021.
PLT Kepala LL Dikti Jabar dan Banten, Dhamita Chandra, saat memaparkan pentingnya peningkatan mutu dosen dan mahasiswa di buka bersama STMIK AMIK Bandung dinHotelmIbis Trans, Jumat 30 April 2021. /Sarnapi/JS/

JURNAL SOREANG- Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-dikti) Jabar dan Banten mendorong agar perguruan tinggi swasta (PTS) agar menggerakkan magang di dunia usaha dan dunia industri (Dudi).

Apalagi dengan kampus merdeka dan merdeka belajar sehingga tiap mahasiswa harus belajar dua semester di luar kampus dan satu semester di dalam kampus yang beda prodi.

"PTS jangan terfokus kepada keinginan menambah terus mahasiswa, tapi kualitas mahasiswa juga harus ditingkatkan," kata Pelaksana tugas (PLT) Kepala LL-Diktii Jabar dan Banten, Dhamita Chandra, saat buka bersama STMIK AMIK Bandung di Hotel Ibis Trans, Jumat, 30 April 2021.

Baca Juga: Dosen Harus Didorong agar Perkuliahan Berbasis Proyek Bukan Sebatas Ceramah, Ini Caranya

Lebih jauh Dhamita mengatakan, magang di dunia usaha dan dunia industri akan membuat mahasiswa memiliki pengalaman luar biasa untuk persiapan saat lulus kuliah.

"Jadi jangan sampai lulusan perguruan tinggi malah menjadi pengangguran terdidik. Kalau sejak mahasiswa sudah mengenal dan terjun di dunia industri sehingga mahasiswa saat lulus langsung terserap," katanya.

Bahkan, Djamita menyatakan, gaji seorang sarjana jangan disamakan dengan lulusan SMA/SMK yakni setara dengan Upah Minimum Regional (UMR).

Baca Juga: Pakar Pendidikan: Kemampuan Telinga untuk Konsentrasi Mendengar Hanya 7 Menit, Kultum Sangat Cocok

"Gaji sarjana atau sarjana terapan minimal dua kali UMR karena sarjana memiliki kelebihan keilmuan dan pengalaman dibandingkan lulusan SMA atau SMK," ujarnya dalam acara dihadiri Pembina STMIK AMIK Bandung, H. Asmui.

Selain peningkatan mutu mahasiswa, kata Dhamita, juga harus ada peningkatan mutu dosen dengan keberadaan dosen bukan hanya di kampus.

"Dosen bisa melakukan magang bahkan menjadi konsultan paruh waktu atau konsultan sepenuhnya di perguruan tinggi. Dengan dosen memiliki keterkaitan dengan dunia usaha dan dunia industri akan berdampak luas kepada kampus dan mahasiswanya," ujar perempuan asal Lampung ini.

Baca Juga: Membeludak, Ratusan Remaja Ikuti Lomba Video Dakwah di STMIK AMIK Bandung, Hadiah Puluhan Juta

Dia menambahkan, pembenahan kampus merdeka dan merdeka belajar juga pada kurikulum perguruan tinggi yang tidak boleh kaku atau rigid.

"Namun kurikulum perguruan tinggi harus bersifat fleksibel dan mudah disesuaikan dengan tantangan dunia kerja yang dihadapi," katanya.

Silaturahmi dan buka bersama STMIK AMIK Bandung dengan SMK/SMA sebagai mitra, dosen dan karyawan. Sebelumnya STMIK AMIK Bandung mengadakan bakti sosial kepada panti asuhan Assabil di Desa Ciheulang, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah