Kemendikbud Berupaya Membangkitkan Semangat Warga Usai Hantaman Seroja

- 27 April 2021, 12:29 WIB
Tim Palang Merah Indonesia saat bencana di NTT. Kemendikbud berupaya membangkitkan kembali daerah yang terkena bencana badai Seroja.
Tim Palang Merah Indonesia saat bencana di NTT. Kemendikbud berupaya membangkitkan kembali daerah yang terkena bencana badai Seroja. /Dok. IFRC /Dok. IFRC

JURNAL SOREANG- Badai siklon tropis Seroja yang telah menerjang sejumlah wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu telah mengakibatkan kerusakan ragam fasilitas umum maupun pemukiman warga. Bahkan, bencana ini telah menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa.

Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi telah memberikan bantuan kepada beberapa satuan pendidikan vokasi di Kupang, NTT. Bantuan yang disampaikan secara langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto ini diberikan di beberapa lokasi yang dikunjungi, mulai dari Politeknik Negeri Kupang (PNK), Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang, SMKN 2 Kupang, SMKN 3 Kupang, LKP Putria Salon, dan LKP Kartika Jasa.

Sebelumnya, Dirjen Wikan menyambangi Universitas Nusa Cendana untuk berdiskusi dan bersilaturahim dengan pimpinan Universitas Nusa Cendana selaku anggota Dewan Pengawas kampus tersebut.

Baca Juga: Diduga Bantuan Ditolak Korban Bencana NTT, Ini Kejadian Sebenarnya Menurut Kemensos

“Misi kami tentunya tidak sekadar memberikan tali kasih, tapi apa yang harus kita kerjakan untuk membantu memulihkan kerusakan akibat bencana,” tutur Wikan.

Wikan pun turut mengapresiasi perguruan tinggi di Kupang yang tetap berupaya dan turut menyukseskan helatan pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) di tengah tekanan dan keterbatasan usai terjangan badai Seroja. “Perguruan tinggi di sini merupakan pejuang yang luar biasa,” ujarnya.

Wikan berharap, semangat satuan pendidikan vokasi baik perguruan tinggi vokasi, SMK, dan Lembaga Kursus dan Pelatihan usai bencana ini dapat terus menyala, utamanya guna menjalankan program-program prioritas Ditjen Pendidikan Vokasi saat ini dan yang akan datang. “Saya berharap kita dapat melangkah bersama menjalankan program, yakni upgrading D3 ke D4 (sarjana terapan) dan SMK D2-Fast Track serta program yang semakin link and match dengan dunia usaha dan dunia industri,” jelasnya.

Baca Juga: Arie Kriting Skakmat Wartawan: Tolong Kasih Informasi Yang Berguna, Situasi NTT Lagi Memprihatinkan

Adapun untuk program D2 fast track, dapat memanfatkan potensi yang ada di wilayah NTT sendiri, misalnya membangun sektor pariwisata yang melibatkan PNK dan pengembangan sektor peternakan yang melibatkan Politani.

“Mari kita upayakan ke depan adanya lompatan-lompatan, seperti D2 fast track yang berbasis lokal, seperti yang telah dilakukan di Manado, Bali, dan Madiun. Mari ciptakan juga enterpreneur hebat dari vokasi yang berkontribusi bagi pengembangan daerah” tutur Wikan.

Sementara itu Kepala Disidikbud NTT Linus Lusi menyampaikan rasa optimistisnya bahwa SMK di wilayahnya akan bangkit usai dihantam badai Seroja. “Kami juga berharap kerja sama pendidikan vokasi dengan pemprov dapat mendongkrak angka kemiskinan. Kurikulum baru tentunya nanti akan mencetak ahli/ entrepreneur,” ujarnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah