UIN Bandung Bahas Soal Seksualitas yang Dianggap Tabu Meski Sudah Suami Istri

- 26 April 2021, 16:27 WIB
Tangkapan layar diskusi buku secara daring yang diadakan UIN SGD.
Tangkapan layar diskusi buku secara daring yang diadakan UIN SGD. /HUMAS UIN SGD/

Pengalaman perempuan yang mampu bernegosiasi bahwa seks dalam rumah tangga juga sebagai hak perempuan menjadi penting untuk pengakuan atas seksualitas perempuan di masyarakat.

Dalam pandangan Prof. Euis Nurlaelawati, Ph.D., guru besar ilmu hukum keluarga dari UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Prof. Euis menjelaskan bahwa buku Irma ini ditulis dengan sangat baik, datanya kaya dan mengisi celah penelitian yang masih jarang dilakukan.

Baca Juga: Negara Ini Jadi Perrtama yang Lakukan Hukum Kebiri di Asia bagi Penjahat Seksual

Buku ini memaparkan seksualitas secara umum mulai dari perilaku seksual juga berkaitan dengan reproduksi dan hubungannya dengan seksualitas. Buku ini juga secara detail menjelaskan hubungan perilaku seksual dengan budaya. "Saran saya untuk buku ini agar mensosialisasikan kesetaraan pada laki-laki agar relasinya tidak timpang," tegasnya.

Dr. Faqihuddin Abdul Kodir MA dari Fahmina Institute membahas lebih lanjut atas teks-teks yang dipergunakan, menyarankan untuk melakukan counter narasi atas teks-teks tentang seksualitas yang memojokkan perempuan dengan teks-teks yang menghargai posisi perempuan dalam aspek seksualitas.

"Justru teks-teks yang positif terhadap seksualitas perempuan ini banyak sebenarnya tetapi sangat jarang dikutip dan disebarkan. Maka sudah saatnya menyebarkan teks-teks yang positif bagi posisi perempuan dalam Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin," paparnya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah