Adanya Pandemi Covid-19 Dorong Manusia Terus Belajar dan Cari Inovasi agar Segera Bangkit

- 19 Maret 2021, 07:11 WIB
Warek III UIN SGD, AHM Fathonih berfoto bersama saat pelatihan pelaporan keuangan Ormawa.*
Warek III UIN SGD, AHM Fathonih berfoto bersama saat pelatihan pelaporan keuangan Ormawa.* /HUMAS UIN SGD/

Setiap ormawa dituntut untuk keluar dari zona nyaman, dengan terus melakukan perubahan, perbaikan bukan hanya melakukan rapat kerja dan berakhir pada pergantian kepengurusan yang diwariskan.

"Dalam setiap pelantikan, rapat kerja UKM, UKK, DEMA, SEMA, saya selalu mengamanatkan kepada setiap pengurus, kehadiran Ormawa harus dirasakan oleh organisasi, lembaga, memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, sehingga dapat membanggakan UIN SGD," paparnya.

Baca Juga: Ini yang Harus Dilakukan Perguruan Tinggi agar Bisa Implementasikan Kampus Merdeka, Hasil Seminar FSH UIN SGD

Upaya meningkatkan atmosfer akademik di lingkungan UIN SGD, maka Ormawa diharapkan dapat menopang visi dan misi menuju kampus unggul dan kompetitif.

"Setiap kegiatan UKM, UKK, DEMA, SEMA harus berbasis pada peningkatan akreditasi institusi A, bukan hanya sekedar mengisi waktu luang. Dengan begitu peningkatan akademik terbentuk dalam memberikan kontribusi bagi Prodi, kampus. Mari kita tunjukkan prestasi untuk membanggakan kampus," paparnya.

Kepala Biro Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Kerjasama (A2KK), Drs. H. Khoirudin, M.M, menjelaskan workshop ini diikuti 90 peserta yang terdiri dari pengurus DEMA, SEMA, UKM, UKK.

Baca Juga: Isi Kuliah Umum di Poltek Purbaya Tegal, DPR: Kampus Vokasi Harus Menghasilkan Milenial Inovatif

"Dengan adanya workshop ini mudah-mudahan kita mendapatkan pencerahan, ilmu yang bermanfaat untuk menjalankan roda organisasi baik di tingkat DEMA, SEMA, UKM, UKK, HMJ. Ini menjadi ikhtiar bersama agar bisa maksimal dalam pengelolaan manajemen keuangan, sehingga kita cerdas dalam mengelola keuangan, termasuk dalam pekerjaan setelah lulus dari kampus," jelasnya.

Ikhtiar meningkatkan perubahan ke arah yang lebih baik dapat dilihat dari tiga indikator utama; mengelola pola pikir, manajemen tubuh dan melakukan kebiasaan.

"Untuk berpikir positif, niat bagus dalam setiap menjalani hidup, termasuk perkuliahan. Jangan berfikir suudzon. Berfikir positif menjadi energi penting untuk jadi orang hebat. Oleh karena itu, manajemen tubuh sangat dibutuhkan mana kala ada waktu istirahat, diskusi, gerak tubah, bicara, lakukan sesuai waktu dan kebutuhan," ungkapnya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah