JURNAL SOREANG- Orang tua memiliki kewajiban untuk melakukan stimulus tumbuh kembang anaknya meski saat ini sedang pandemi. Stimulus ini bisa murah meriah baik untuk stimulus motorik fisik, sosial, bahasa, emosi maupun sosial anak.
Hal itu terungkap dalam webinar yang diadakan TK Assalaam dengan para peserta dari Tim Penggerak PKK Kota Bandung.
Menurut Kepala TK Assalaam, Kartika Dewi Puspandani, kepedulian TI Assalaam terhadap perkembangan anak usia dini salah satunya dengan selalu menghadirkan webinar dengan judul-judul menarik.
Baca Juga: TK Assalaam Gelar Lomba Pembuatan Video Islami Anak, Ikut Yuk
"Webinar ini sesuai dengan kebutuhan seputar pengasuhan dan juga tumbuh kembang anak," kata Kartika saat dihubungi, Rabu, 10 Februari 2021.
Dia menambahkan, pihak sekolah, guru, orang tua, calon orang tua dan setiap elemen masyarakat diharapkan mulai memperhatikan pentingnya tumbuh kembang anak.
"Alhamdulillah pada Selasa, 9 Februari 2021, TK Assalaam melaksanakan webinar parenting untuk ibu-ibu pengurus Posyandu PKK se- Kota Bandung dengan pemateri psikolog Ibu Nira Wulansari, S.Psi. M.Psi," ujarnya.
Webinar bertajuk "Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini si Masa Pandemi" dihadiri oleh perwakilan ibu PKK di Kota Bandung.
Baca Juga: Top, Anak-anak TK Assalaam Ikut Bantu Korban Longsor Sumedang
"Acara ini bertujuan untuk mengingatkan kembali pentingnya stimulasi tumbuh kembang pada masa keemasan anak antara 3-6 tahun pertama kehidupannya," katanya.
Sementara Nira Wulansari mengatakan, masa keemasan anak usia 3-6 tahun sebagai masa yang terbaik untuk memberikan stimulus anak baik motorik, emosi, kognisi sosial, maupun bahasa.
"Stimulus fisik atau motorik dengan melatih bergerak misalnya mengajari anak menyapu, berlari, melompat, atau berjalan. Jadi ga perlu biaya untuk stimulus anak ini," ujarnya.
Baca Juga: Mantul, TK Assalaam Gelar Istigasah Virtual Sekaligus Penggalangan Dana Korban Bencana
Stimulus daya pikir dengan mengajak anak bermain, mewarnai, maupun mengenal bentuk, warna, maupun ukuran benda-benda yang ada di rumah.
"Sedangkan stimulus emosi anak berkaitan dengan perasaan senang, sedih, atau bahagia. Stimulus emosi ini bisa melalui cerita yang berisi cerita sedih atau gembira," ujarnya.
Sedangkan stimulus sosial anak dengan mengajak anak bertemu dengan banyak orang, memberikan contoh perilaku maupun cerita soal perilaku yang baik.
Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan Bertepatan dengan 13 April 2021
"Untuk stimulus bahasa bisa dengan cara dongeng, anak menceritakan kembali pengalamannya, atau diajak bicara," katanya.***