JURNAL SOREANG- Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pakem, Jawa Tengah, Tri Worosetyaningsih mengatakan, sebelum adanya penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penggantian Ujian Nasional (UN), maka guru terbelenggu oleh banyaknya administrasi pembelajaran.
Akibatnya guru hanya fokus kepada pengetahuan kognitifnya dan dalam proses pembelajaran kurang memperhatikan siswa.
“Dampak positif setelah adanya penyederhanaan RPP dan penghapusan atau penggantian UN, maka bapak ibu guru tidak terbebani dengan administrasi yang begitu banyak. Guru bisa menuangkan ide-ide kreatif dan inovatifnya dalam pembelajaran. Kemudian, siswa belajar menjadi lebih menyenangkan, mereka lebih merdeka belajar,” ujar Tri Worosetyaningsih dalam pernyataannya, Rabu, 6 Januari 2021.
Baca Juga: Nasib Ratusan Ribu Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Honorer Tidak Jelas dalam Penerimaan PPPK
Sementara, Mendikbud Nadiem Makarim menyatakan, Kemendikbud pada tahun 2020 memandang sebagai tahun yang penuh tantangan.
"Namun tim di Kemendikbud selalu bekerja keras agar lebih banyak lagi masyarakat yang menerima manfaat dari transformasi yang sedang kita kerjakan,” ujarnya.
Pada tahun 2020 Kemendikbud bekerja untuk memastikan peningkatan kualitas pembelajaran tetap berjalan sekaligus memastikan segala kebutuhan di masa krisis pandemi Covid-19 tetap terpenuhi.
“Prinsip dasar semua terobosan Merdeka Belajar adalah apa yang terbaik bagi para murid dan guru,” jelas Mendikbud.
Baca Juga: Mantul. PLN Raih Penghargaan Pendidikan Vokasi dari Kemendikbud
Sepanjang tahun 2020 Kemendikbud menghadirkan terobosan Merdeka Belajar episode pertama hingga episode keenam.