Adanya Pandemi Malah Buat Dua Universitas Bersinergi Adakan Bedah Buku Bersama

- 6 Desember 2020, 19:18 WIB
Tangkapan kayar zoom diskusi buku kerja sama UGM dan UIN Bandung, baru-baru ini
Tangkapan kayar zoom diskusi buku kerja sama UGM dan UIN Bandung, baru-baru ini /HUMAS UIN SGD/

Dr. Kris Budiman, salah satu penulis buku Gerak Kuasa, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Paul Gilroy adalah keturunan Guyana; kelahiran London, 16 Februari 1956. Tulisan-tulisannya mencakup kajian kulit hitam; sejarah, politik ras(isme) dan resistensi terhadapnya; iklan politik; musik diaspora; video musik; komedi dan karya-karya seni lain; arkeologi sastra dan budaya.

"Bukunya yang dianggap monumental adalah The Black Atlantic: Modernity and Double Consciousness (1993), yang mengeksplorasi diaspora kulit hitam di Amerika dan Eropa," ucapnya.

Baca Juga: Ini Sebutan dari Gus Miftah Buat Pejabat yang Suka Makan Uang Rakyat Terutama Bansos Corona

Dosen Kajian Budaya dan Media UGM ini, menuturkan diaspora diasosiasikan dengan pergerakan-pergerakan antarlokasi, bahkan dislokasi, dan citra-citra perjalanan yang beragam.

“Diaspora adalah proses migrasi, baik yang disebabkan oleh keterpaksaan (diaspora politis) ataupun secara sukarela (diaspora kultural) – Homi K. Bhabha,” tuturnya.

Menurut Dr. Kris dalam kajian pascakolonial diaspora mengacu kepada fenomena geografis sekaligus konsep teoretis sebagai suatu cara pandang atas pergerakan manusia, kapital, dan informasi global.

Baca Juga: Cek Fakta. Pemilik Kartu BPJS Kesehatan Akan Dapat Bantuan Rp 2,4 Juta

“Politika diaspora (diaspora politics): diaspora bukan sekadar perpindahan atau pengembaraan, sebab ada faktor kekerasan (perang, kelaparan, perbudakan, dll.) yang menjadi unsur integralnya. Puitika diaspora (diaspora poetics): dimensi kewacanaan diaspora, seperti tampak pada wacana kesastraan dan ekspresi artistik lainnya, yang menjadi kekuatan budaya ekspresifnya,” tambahnya.***

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah