Tingkatkan Minat Penikmat Sastra Masa Kini, Kemendikbudristek Luncurkan Produk Ini di Tahun 2023

28 Desember 2023, 06:34 WIB
Seiring tuntutan zaman, karya sastra harus menjaga eksistensinya di tengah masyarakat (pembaca, penikmat). Oleh karena itu pada Senin 18 Desember 2023, digelar Peluncuran Produk Pemodernan Sastra 2023 di Jakarta. /Kemendikbudristek/

 JURNAL SOREANG– Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek berkomitmen serius dalam mengembangkan sastra, baik sastra Indonesia maupun daerah, baik tulisan tangan, lisan, cetak, maupun digital (daring).

Seiring tuntutan zaman, karya sastra harus menjaga eksistensinya di tengah masyarakat (pembaca, penikmat). Oleh karena itu pada Senin 18 Desember 2023, digelar Peluncuran Produk Pemodernan Sastra 2023 di Jakarta.

“Tujuan utama dari pengembangan sastra adalah untuk menjaga keberlanjutan apresiasi terhadap karya sastra, mendorong kreativitas, dan membuat sastra lebih dapat diakses oleh berbagai jenis audiens,” ujar Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan (Pusbanglin) Bahasa dan Sastra, Imam Budi Utomo, di hadapan 248 peserta yang hadir.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sejak tahun 2022, Pusbanglin Bahasa dan Sastra secara berkelanjutan menyusun produk pengembangan sastra berupa film animasi yang dialihwahanakan dari berbagai legenda Nusantara.

Pada tahun 2023, Pusbanglin berkomitmen untuk melakukan pembuatan produk pengembangan sastra yang berupa 33 film animasi.

“Selama dua tahun berturut-turut Badan Bahasa membuat film animasi dan tahun depan rencananya akan membuat dalam bentuk komik yang mengangkat kisah mitos/legenda nusantara sehingga bisa dinikmati oleh generasi muda. Acara Pemodernan Sastra adalah bentuk upaya pemerintah mengetengahkan sastra dalam wujud modern sesuai dengan kondisi zaman ini,” jelasnya.

Baca Juga: Kemendikbudristek Komitmen Perkuat Ekosistem Sastra Nasional, Begini Caranya

Imam menyampaikan bahwa jika dulu tradisi lisan dalam mengangkat sastra biasanya dilakukan turun temurun dari guru dan orang tua namun kini bisa dinikmati dalam bentuk animasi.

“Kami ucapkan terima kasih kepada tim dan pakar Asosiasi Industri Animasi Indonesia (AINAKI), guru dan kepala sekolah untuk hadir di acara ini yang akan berlanjut pada uji publik terhadap substansi terkait tata bahasa, materi yang ada dalam film animasi. Semoga hasilnya dapat diminati masyarakat secara lebih luas meskipun setelah ini akan kami bawa ke Lembaga Sensor Film (LSF),” terang Imam.

Sesuai dengan target Perjanjian Kinerja Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra Tahun 2023, pada tahun 2023 ini telah ditetapkan jumlah produk pengembangan sastra tersusun sebanyak 33 produk.

 

Berdasarkan prinsip berkelanjutan, pada tahun ini, Pusbanglin akan kembali memproduksi 33 film animasi yang diadaptasi dari legenda nusantara.

Guna mencapai tujuan kegiatan, Pusbanglin Bahasa dan Sastra merencanakan kegiatan berlandaskan semangat kolaborasi dan gotong royong serta menerapkan prinsip-prinsip keterlibatan multipihak (pentahelix).

Yaitu pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) dan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek; akademisi; badan atau pelaku usaha/industri; masyarakat atau komunitas; dan media, untuk ikut serta dalam mengembangkan sastra di Indonesia.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler