Kemendikbudristek Berupaya Perkuat Seni Pertunjukan Indonesia di Dunia Internasional, Begini Caranya

2 Desember 2023, 20:00 WIB
Guna memperkuat ekosistem seni pertunjukan Indonesia, komite independen yang terdiri atas seniman dan produser seni pertunjukan Indonesia yang didukung Kemendikbudristek menggelar Simposium Internasional Ekosistem Seni Pertunjukan. /Kemendikbudristek /

JURNAL SOREANG– Guna memperkuat ekosistem seni pertunjukan Indonesia, komite independen yang terdiri atas seniman dan produser seni pertunjukan Indonesia yang didukung Kemendikbudristek menggelar Simposium Internasional Ekosistem Seni Pertunjukan.

The International Symposium on Performing Arts Ecosystem (ISPAE) 2023 ini digunakan untuk saling bertukar pengalaman dan pengetahuan mengenai beragam hal yang membentuk ekosistem kondusif bagi seni pertunjukan kontemporer Indonesia sehingga berfungsi optimal dalam berbagai konteks dan ruang.

Simposium berlangsung di Yogyakarta, 1-2 Desember 2023, dihadiri 100 orang dari berbagai pemangku kepentingan seperti akademisi, pemerintahan, seniman, kurator, produser, presenter, dramaturgi, organisasi, dan lainnya di kawasan Asia.

 

Narasumber internasional yang diundang untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah In-Hye Jeong (Korea Selatan), Sankar Venkateswaran (India), Siree Riewpaiboon (Thailand), Ngo Thanh Phuong (Vietnam), Rucera Seethal (Afrika Selatan), Jeff Khan (Australia), River Lin (Taiwan), dan Yoko Kawasaki (Jepang).

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengapresiasi penyelenggaraan simposium lintas negara ini.

Ia menuturkan simposium ini dapat menjadi sarana penguatan seni pertunjukan Indonesia melalui ajang saling berdiskusi dan mengutarakan wacana kritis terhadap konteks seni pertunjukan.

Baca Juga: Indonesia Tampilkan Karya Seni Jalan Nusantara di Markas Besar UNESCO, Apa Saja yang Dipamerkan?

“Dengan adanya ruang diskusi dan kolaborasi dari berbagai budaya, saya berharap simposium ini dapat memperkuat seni pertunjukan Indonesia untuk terus berkontribusi pada kebudayaan global,” ungkap Hilmar Farid pada Jumat 1 Desember 2023.

Hal senada juga dikemukakan oleh Direktur Perfilman, Musik, dan Media (PMM), Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, yang berpendapat bahwa kegiatan simposium ini akan dibahas secara mendalam mengenai seni pertunjukan kontemporer.

Sehingga dapat ditemukan bentuk strategi yang tepat untuk penguatan ekosistem seni di Indonesia dan negara Asia lainnya.

 

Mahendra menuturkan, banyak pemahaman dan informasi yang dapat diperoleh dari Simposium Internasional Ekosistem Seni Pertunjukan dalam upaya membangun kerja sama seni pertunjukan kontemporer antara praktisi dan produser.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler