KKI Bahas Dana Kebudayaan, Seni Bebas Kekerasan Seksual, dan Pesan Perjuangan Lewat Paduan Suara Dialita

30 Oktober 2023, 21:13 WIB
Diskusi tentang Dana Indonesiana menjadi salah satu rangkaian Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2023 pada hari ketiga. Dana Abadi Kebudayaan yang juga dikenal sebagai Dana Indonesiana, diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim /Kemendikbudristek /

 JURNAL SOREANG– Diskusi tentang Dana Indonesiana menjadi salah satu rangkaian Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2023 pada hari ketiga. Dana Abadi Kebudayaan yang juga dikenal sebagai Dana Indonesiana, diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, sebagai Merdeka Belajar Episode ke-18 pada tahun 2022.

Hal ini untuk mendukung perkembangan dan prestasi para budayawan serta menyalurkan ekspresi mereka, baik kelompok maupun perseorangan.

Sebanyak Rp3 triliun  yang tersimpan di tahun 2022 meningkat menjadi Rp 5 triliun di tahun 2023 untuk terus membangkitkan gairah para pelaku seni dan budaya.

Baca Juga: Dua Artis Legenda Ini Terima Anugerah Hoesein Djajadiningrat Saat Kongres Bahasa Indonesia

Sejumlah narasumber dari berbagai latar belakang memberikan pemaparan yang beragam terkait implementasi dan peluang optimalisasi Dana Indonesiana, mulai dari Wisnu Sarjono Sunarso (Direktur Riset LPDP Kemenkeu), Linda Hoemar Abidin (Ketua Pengawas Koalisi Seni), Alia Swastika (Jogja Biennale), dan Alex Sihar (Perwakilan Dana Indonesiana).

Ketua Pengawas Koalisi Seni, Linda Hoemar Abidin, mengungkapkan belum banyaknya investasi dalam kebudayaan karena mayoritas orang merasa investasi di bidang kebudayaan belum memperoleh hasil secara signifikan.

“Padahal, banyak usulan seperti perlunya memfasilitasi orang-orang yang punya ide cemerlang atau yang sudah lama merawat kebudayaan kita, tapi tidak mempunyai kemampuan literasi dalam administrasi,” kata Linda.

 

Alia Swastika dari Jogja Biennale menambahkan, “Selama 10 tahun ini, kami selalu berjibaku dengan pendanaan dan upaya melakukan kegiatan dengan keterbatasan yang ada. Adanya kesempatan menerima pendanaan ini (Dana Indonesiana) menjadi hal besar untuk kami mengembangkan organisasi dan merealisasikan impian-impian kami. Dana Indonesiana bisa mengembangkan festival yang kami adakan,” ujarnya.

Oleh karenanya, Direktur Riset LPDP, Kementerian Keuangan, Wisnu Sarjono Sunarso, menyebutkan bahwa ingin terus mempermudah para penerima manfaat dari Dana Indonesiana.

“Apalagi, dana abadi ini fleksibel mengikuti kontrak atau usulan penerima. Keleluasaan diberikan kepada penerima setelah penandatanganan kontrak, 80 persen dana akan langsung diberikan sehingga tidak menunggu waktu lama,” kata Wisnu.

Baca Juga: Hari Kedua Kongres Kebudayaan Indonesia 2023, Berikut Persoalan yang Dibahas

Dengan demikian, dari hasil diskusi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya optimalisasi Dana Indonesiana dalam mendukung komunitas dan organisasi untuk memajukan kebudayaan di Indonesia.

Untuk diketahui, KKI 2023 masih berlangsung hingga 27 Oktober 2023 di kompleks Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kongres ini diharapkan tidak hanya sebagai forum diskusi tetapi juga sebagai wadah untuk menghasilkan keputusan dan rekomendasi konkret yang akan mempengaruhi kebijakan kebudayaan di masa mendatang.

Diskusi terkait pencegahan dan penanganan kekerasan seksual digelar pada hari ketiga KKI 2023. Ada pun diskusi ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan dan praktisi di industri seni Indonesia, yakni Ratri Ninditya, Ferry Dermawan, Pitra Hutomo, Ika Putri Dewi, dan Edwin Nazir.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler