Mahasiswa Tuna Netra UGM Ikuti KKN di Minggir, Sleman

27 Juli 2023, 22:39 WIB
Muhammad Irsyad (tengah) bersama teman mahasiswa KKN dan warga /Uut

 

 

JURNAL SOREANG, YOGYAKARTA – Mahasiswa mengikuti KKN (kuliah kerja nyata) barangkali bukan barang yang aneh, tapi bagaimana kalau yang KKN itu mahasiswa tunanetra ? Apa yang dilakukannya ?

 

 

Itulah yang terjadi pada Muhammad Irsyad (23 tahun) asal Kabupaten Solok, Sumatera Barat, yang kuliah di jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM.

 

Ia KKN di dukuh Bontitan, Kalurahan Sendangagung, Kapanewon, Minggir, Sleman, bersama 27 teman lainnya.

Baca Juga: Dilepas Teten Marzuki, 7 Ribu Mahasiswa UGM KKN di 31 Provinsi

Untuk melaksanakan KKN ini, Irsyad mengaku menyusun sendiri proposalnya meski dalam tahap pelaksanaannya dibantu oleh rekan-rekannya sesama peserta KKN yang normal.

 

Salah satu program kerja yang ia kerjakan adalah sosialisasi pentingnya pemilahan sampah, edukasi soal KIP (Kartu Indonesia Pintar), dan disability awareness (kesadaran pada orang cacat). 

 

Soal program pengelolaan sampah, Irsyad selalu menekan pentingnya bagi warga untuk tidak membakar sampah namun sebaliknya memilah sampah dari yang sampah plastik hingga sampah organik.

Baca Juga: Anak Petani Gurem dari Sumbawa Lolos Kuliah Gratis di UGM 

“Saya sampaikan dampak negatif jika sering membakar sampah. Sebaiknya  dititipkan di bank sampah tidak dibakar, dipisah sampah organik dan non organik,” jelas Irsyad, Kamis (27/7) di lokasi KKN.

 

Dia bersyukur rakan-rekan tim mahasiswa KKN banyak mendukungnya dalam menjalankan program bahkan banyak membantunya saat beraktivitas dan melakukan mobilitas. “Sehari-hari semua saling support, saat sosialisasi ke warga saya selalu diajak dan dilibatkan dalam kegiatan,” katanya.

 

Wakil rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran Prof Dr Wening Udasmoro saat meninjau lokasi KKN di Bontitan, Sleman mengatakan, Irsyad merupakan salah satu mahasiswa penyandang disabilitas yang kuliah di UGM.

Baca Juga: Perjuangan Anak Pekerja Serabutan di Soreang, Noni Cantika Wiguna, Masuk UGM 

Meski memiliki keterbatasan secara fisik namun menurut Wening tidak menutup peluang bagi Irsyad untuk kuliah dan melaksanakan kegiatan KKN di lapangan.

 

Sebab menurut Wening, sudah menjadi komitmen UGM sebagai kampus inklusi yang ramah bagi penyandang disabilitas. “Komitmen ini dibuktikan dengan menerima mahasiswa dari kalangan disabilitas dan mengembangkan pembelajaran yang ramah disabilitas,” ujarnya.

 

Wening juga mengapresiasi tim KKN saling mendukung satu sama lain dalam menjalankan program kerjanyanya. “Kita sangat mengapresiasi para mahasiswa yang sudah saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam mendarmabaktikan waktunya untuk mengabdi di masyarakat,” kata Wening.

Baca Juga: Mobil Formula Bimasakti UGM Raih Penghargaan di Italia 

Kepala Dukuh Bontitan, Arief Munandar mengatakan, selama di tengah masyarakat mahasiswa KKN, termasuk Irsyad, menjalankan program dengan baik dan lancar bahkan mendapat apresiasi dari warga setempat. ***

 

 

*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang –e

 

 

Editor: Drs Tri Jauhari

Tags

Terkini

Terpopuler