Dzakwan Ali: Seorang Penyair Muda Berprestasi Asal Indramayu, Kini Menulis Buku Keempatnya Menapaki Jejakmu

9 Februari 2023, 15:41 WIB
Ilustrasi Dzakwan Ali: Seorang Penyair Muda Berprestasi Asal Indramayu, /Unsplash/Green Chameleon/

JURNAL SOREANG - Penyair adalah seorang penulis yang memiliki ketertarikan lebih dalam membuat sebuah karya tulis sastra puisi.

Mereka adalah orang-orang dengan penuh kepekaan terhadap sesuatu hal yang ada disekitarnya. Atas kepekaannya ini mereka selalu mencoba menuangkan apa yang dia rasa dan yang telah diamati dalam sebuah susunan kalimat manis dalam karya sastra puisi.

Sama hal nya dengan anak muda satu ini. Dia adalah seorang penyair muda Indonesia asal Indramayu, bernama Dzakwan Ali. Dzakwan Ali, yang memiliki nama pena Penggulat Rasa ini adalah seorang penyair muda asal Desa Malang sari, Indramayu, Jawa Barat.

Baca Juga: Daftar 14 Quotes Valentine 2023 dengan Bahasa Inggris dan Artinya, Penuh Cinta Cocok Dikirim ke Pasanganmu

Laki-laki kelahiran 13 oktober 2000 ini telah menjadi penulis selama kurang lebih 2 tahun. Pada umurnya yang masih 22 tahun, Dzakwan telah menerbitkan tiga buku solo nya, yakni:

Buku pertamanya dengan judul "Sejuta Rasa Cinta" Penerbit J-Maestro Bandung terbit tahun 2021

Buku keduanya dengan judul "Berakit-Rakit Untuk Bangkit" Penerbit Bookis Medan. Tahun 2021.

Baca Juga: UPDATE: Song Joong Ki dan Katy Muncul ke Permukaan? Cek Penampilan Terbaru Mereka Setelah Menikah!

Buku ketiganya dengan judul "Sang Pengabdi” Penerbit Guepedia Tahun 2022.

Kini Dzakwan telah menerbitkan buku solo keempatnya yang diberi judul Menapaki Jejakmu. Buku ini berisikan karya puisi-puisinya yang mengisahkan perjalanannya pada saat ziarah ke makam Wali Songo, serta pada saat dia sedang melakukan kegiatan pengabdiannya di masyarakat selama 1 bulan pada bulan ramadhan di tahun 2019 lalu.

Proses kreatif Dzakwan pada pembuatan puisi-puisinya di latar belakangi dengan kepekaannya terhadap lingkungan sekitar, seperti suara-suara kerumunan orang hingga keresahan nya selama dalam perjalanan.

Baca Juga: Taca de Portugal Braga vs Benfica: Berikut Prediksi Skor, Line Up dan Head to Head

“Latar belakang dari karya Menapaki Jejakmu berawal dari perjalanan ziarah Wali Songo serta pengabdian di masyarakat selama 1 bulan Ramadhan tahun 2019 lalu. Inspirasi pembuatan karyanya dari melihat tempat-tempat para Waliyullah. Suara-suara kerumunan orang, keresahan di perjalanan, dan berdamai dengan lingkungan sekitar membuat imaji saya liar,” Ungkap Dzakwan pada wawancara, kamis, 9 Februari 2023.

Baginya buku Menapaki Jejakmu ini adalah satu bukunya yang membuat dirinya semakin mendorong diri untuk terus berkarya tanpa henti, terus menulis.

“Karya itu memberikan kekuatan bagi saya untuk terus melangkah, semangat menempuh arah, memberikan kekuatan untuk bertahan walau di ambang gelombang yang sangat dahsyat,” Ucap Dzakwan.

Baca Juga: Ikut Peringati Satu Abad NU, Lesbumi PWNU Jabar Sukses Gelar Pameran Seni Rupa

Dzakwan Ali adalah seorang Maha Santri yang telah menyelesaikan program sarjananya dari jurusan Agama Islam di Kampus Ma'had Aly Kebon Jambu Cirebon pada tahun 2022. Dzakwan sebagai penulis telah mendirikan komunitas menulis sendiri yang diberi nama Komunitas Santri Menulis.

Tidak hanya itu dia pun seorang pendiri komunitas teater di kampusnya pada tahun 2021. Dia juga telah mendirikan sebuah taman baca bagi masyarakat yang diberi nama Taman Baca Masyarakat Temulawak.

Karya-karya Dzakwan tidak hanya berhenti pada buku-buku solonya saja. Namun karya tulisnya telah diterbitkan pada ruang baca online juga. Karyanya telah terbit di media-media online, seperti Suara Krajen, Media Idestra, Pustaka Bergerak, website Pondok Kebon Jambu, Erka Pro dan Residensi sastra dan masih banyak lainya. Dia memiliki akun Instagram dengan nama akun Pengendara Aksara.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilihlah Bulan dan Cari Tahu Karakteristik Terkuat Diri Anda!

“Karya-karya puisi saya ada juga yang telah diterbitkan pada media online, seperti pada koran koran Halaman Gelemaca Cirebon, Legok Media, Website Kebon Jambu, Suara Krajen, Serumpun Bambu, Negeri Kertas, majalah Horizon, Parahyangan, Sigap Gemilang, Media Idestra, IG residensi sastra, Erka Pro, Nongkrong id, dan Peka,” Ujar Dzakwan.

Baginya menulis puisi bukan hanya sekedar membuat tulisan yang ditulis kemudian disuguhkan begitu saja pada pembaca. Namun adalah suatu hal yang berhubungan dengan proses kreatif penulis/penyair nya sendiri. Menurutnya penulisan sebuah puisi itu tidak usah ribet, lebih baik simple namun makna yang terkandung tersampaikan dengan baik kepada para pembaca.

“Puisi yang sederhana akan berpengaruh pada diri pembaca. Menyuguhkan kesegaran dari puisi yang simpel namun memberi gambaran nyata,” Ucap Dzakwan.

Baca Juga: Healing! Ingin Jalan-Jalan ke Lokasi Wisata Bernuasa Alam di Bandung Selatan, Berikut Lokasinya

Menurut penuturannya, karya puisinya pun telah ditampilkan pada acara keagamaan dan sosial. Serta pernah digunakan sebagai inspirasi dalam pembuatan sebuah karya teater.

“Pernah juga puisinya dibacakan di acara-acara keagamaan dan sosial. Dan di buat pementasan drama atau teater,” Ujar Dzakwan.

Sekian profil dan prestasi mengenai Dzakwan Ali, penyair muda Indonesia asal Indramayu, serta penjelasan mengenai karya buku sastra terbarunya, Menapaki Jejakmu. Harap besar dengan artikel profil seperti ini dapat memotivasi para pembaca, khususnya yang memiliki mimpi untuk menjadi penulis, terus memacu diri untuk berkarya dengan penuh percaya diri, bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil.***

 

 

 

Editor: Josa Tambunan

Tags

Terkini

Terpopuler