Mendikbudristek di Bali: Untuk Pertama Kalinya Indonesia Jadi Inovator Pendidikan Tinggi

14 November 2022, 21:48 WIB
Kemendikbudristek menggelar Festival Kampus Merdeka (FKM) untuk kedua kalinya. Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, membuka FKM /Kemendikbud ristek/

 

 

 

JURNAL SOREANG- Kemendikbudristek menggelar Festival Kampus Merdeka (FKM) untuk kedua kalinya. Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, membuka FKM dengan memaparkan berbagai capaian serta dampak positif program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) selama satu tahun terakhir, sekaligus mendorong pelaksanaan Kampus Merdeka Mandiri di seluruh perguruan tinggi.

Bercerita tentang pengalamannya berdiskusi dengan menteri-menteri pendidikan dari berbagai belahan dunia, Menteri Nadiem mengatakan bahwa banyak negara terinspirasi untuk menyontoh MBKM.

“Tidak lagi Indonesia mengejar ketertinggalan. Nanti kita lihat hasilnya. Sekarang, untuk pertama kalinya Indonesia menjadi inovator pendidikan tinggi,” kata Mendikbudristek kepada para pimpinan perguruan tinggi, dosen, perusahaan dan organisasi mitra, praktisi, mentor, serta 400 mahasiswa yang hadir di Pulau Serangan, Bali, Senin 14 November 2022.

Baca Juga: Perguruan Tinggi Diharapkan Bisa Mereplika Program Flagship Kampus Merdeka, Ini Maksudnya

“Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mencari pengalaman di dunia nyata. Terima kasih kepada para pemangku kepentingan yang saling bersinergi untuk menyukseskan pelaksanaan kebijakan Kampus Merdeka,” lanjutnya.

MBKM yang diluncurkan pada tahun 2020 menjadi salah satu upaya Kemendikbudristek dalam mentransformasi pendidikan tinggi di Indonesia.

Mahasiswa kini didukung penuh untuk menjalankan delapan jenis kegiatan belajar di luar kampus seperti membangun desa, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, penelitian, pertukaran pelajar, kampus mengajar atau asistensi mengajar, melakukan studi atau proyek independen, dan magang atau praktik kerja.

Baca Juga: Roadshow Kampus Merdeka Fair Hadir di Politeknik Negeri Jakarta, Ini Tanggapan Nadiem Anwar Makarim

“Kampus Merdeka telah diikuti oleh lebih dari 420.000 mahasiswa baik melalui program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek maupun kampus. Perguruan tinggi harus lebih terlibat dalam meluncurkan program Kampus Merdeka Mandiri agar lebih banyak mahasiswa merasakan manfaat belajar di luar kampus,” jelas Menteri Nadiem.

Sebanyak 179.000 mahasiswa dari Sabang sampai Merauke telah mengikuti program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. Sementara itu, sebesar 250.985 mahasiswa telah mengikuti program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh kampus.

Laporan evaluasi MBKM di tahun 2021 menunjukkan bahwa mahasiswa peserta memiliki tingkat kepuasan yang tinggi terhadap program-program MBKM.

Baca Juga: Pemerintah Ingin Wujudkan Generasi Inovatif dan Kolaboratif melalui Wirausaha Merdeka, Ini Caranya

Sebanyak 93,7 persen mahasiswa peserta program Kampus Mengajar merasa puas dengan pengalaman menjalankan program tersebut, dan 94,3 persen merasa bahwa program ini patut direkomendasikan.

Terdapat enam program Kampus Merdeka, yakni Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Wirausaha Merdeka, dan Praktisi Mengajar.

“MSIB membantu menjembatani kesenjangan antara lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan industri, IISMA 2022 telah berjalan dengan melibatkan 1.600 mahasiswa sarjana dan vokasi. Selain itu, Kampus Mengajar juga membantu peningkatan literasi dan numerasi siswa SD dan SMP melalui kontribusi mahasiswa sebagai mitra guru di sekolah,” sebut Mendikbudristek.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud Ristek

Tags

Terkini

Terpopuler