Ketika Mendikbudristek Berbagi Inspirasi dengan Calon Pemimpin Muda Masa Depan pada AYF 2022

9 November 2022, 05:59 WIB
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim Rabu sore 2 November 2022 menghadiri pertemuan ASEAN Youth Fellowship (AYF) di Jakarta. /Kemendikbud ristek /

JURNAL SOREANG- Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim Rabu sore 2 November 2022 menghadiri pertemuan ASEAN Youth Fellowship (AYF) di Jakarta.

Di hadapan 45 delegasi yang hadir, selama satu jam Mendikbudristek menjawab berbagai pertanyaan seputar visi dan misinya tentang kehidupan, profesi, hingga dunia pendidikan di Indonesia yang diajukan secara terbuka oleh para calon pemimpin muda masa depan ASEAN.

Mengawali perbincangan, Mendikbudristek bercerita tentang bagaimana ia akhirnya memilih untuk mengambil risiko berada dalam lingkaran birokrasi dan menjadi orang nomor satu di dunia pendidikan dan kebudayaan.

Baca Juga: Kunjungi Sanggau, Mendikbudristek Tinjau Pelaksanaan AN di SD Negeri 01 Sanggau, Nadiem Dengarkan Curhat Siswa

“Saya berkaca dari anak-anak saya, jika saya tidak berani untuk mengambil tantangan ini, bagaimana saya bisa menjawab pertanyaan mereka suatu saat nanti tentang saya yang menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa berbuat sesuatu demi negeri ini,” tuturnya.

Baginya, kesempatan untuk gagal setelah mencoba merupakan hal yang biasa dalam sebuah perjuangan. Dengan demikian, saat diminta untuk bergabung oleh Presiden Joko Widodo dalam Kabinet Kerja Jilid II, ia tidak melewatkan kesempatan tersebut.

“Meski perjuangan ini harus saya bayar dengan belajar dan bekerja keras setiap saat,” ucapnya yang berkeyakinan bahwa tidak apa-apa mengambil risiko karena tidak ada orang yang langsung berhasil dalam pencapaiannya.

Baca Juga: Saat Nadiem Anwar Makarim Duduk Bersama di Dalam Tenda untuk Berdiskusi dengan Para Guru, Ini yang Dibahasnya

Berangkat dari latar belakang pendidikannya yang bergelut di bidang teknologi informasi, menurut Nadiem ada irisan semangat yang ia miliki dengan amanah yang ia emban sebagai Mendikburistek.

Ia mengaku bersemangat untuk berjuang meningkatkan kualitas pendidikan yang membutuhkan campur tangan teknologi untuk bisa bertahan dan bersaing di tengah perubahan zaman.

“Saya terobsesi di bidang teknologi dan sekarang hal itu saya gunakan untuk bagaimana meningkatkan kapasitas SDM di Indonesia,” ungkap pria yang mengaku sebelum terjun ke pemerintahan, sebelumnya ia tidak memiliki latar belakang di bidang pendidikan, politik maupun birokrasi.

Baca Juga: Kemendikbudristek Dorong Peran Pimpinan Tinggi Tingkatkan Inovasi dan Transformasi, Ini Kata Nadiem Makarim

Sebagai salah satu kunci yang dibutuhkan di masa depan, penguasaan teknologi diyakini Nadiem bisa menjawab tantangan pada sektor pendidikan.

Contohnya di masa pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu, teknologi dalam pembelajaran menjadi fasilitator untuk meminimalisir hilangnya pembelajaran (learning loss).

Saat itu, mengingat pentingnya jaringan internet untuk menunjang pembelajaran jarak jauh (PJJ), pemerintah menyediakan bantuan kuota internet bagi peserta didik, guru, tenaga kependidikan, dan dosen.

Salah satu pengalaman yang juga menjadi pelajaran berharga dalam mengemban tugas sebagai Mendikbudristek, dikatakan Nadiem adalah kesempatan untuk berkolaborasi dengan berbagai latar belakang pegawai di kementerian.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler