Kualitas Kompetensi Siswa Menurun, SMAN 1 Cileunyi Gelar KREASI

Sam
11 Maret 2022, 15:14 WIB
Seorang siswi tengah unjuk kebolehannya bermonolog diatas panggung KREASI si kampus SMAN 1 Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis 10 Maret 2022. /Sam / Jurnal Soreang /

JURNAL SOREANG - Untuk mendongkrak kualitas kompetensi siswa yang mulai menurun, SMAN 1 Cileunyi gelar Apresiasi Seni dam Budaya menuju Enterpreneurship bertajuk Kreasi di lingkungan kampus, jalan Pendidikan, Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Kamis 10 Maret 2021.

Kepala Sekolah SMAN 1 Cileunyi, Hery Kustarto mengatakan jika kegiatan tersebut merupakan pemenuhan dalam tugas akhir siswa kelas 12.

"Kegiatan tersebut merupakan salah satu pemenuhan dalam tugas akhir siswa kelas 12," kata Hery.

Baca Juga: Jarang Tersorot! Ini Dia Sosok Alan Suryajana, Netizen: Maha Guru Judi Affiliator Binary Option

Adapun kegiatan yang digelar diantaranya Bazar, Pameran dan Pagelaran yang merupakan lintas pelajaran yang diujikan kepada siswa.

"Diantaranya mata pelajaran Seni Budaya dan pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU)," tambahnya.

Tentunya kegiatan tersebut, kata Hery, sesuai dengan kalender akademik sebelum melaksanakan ujian tertulis untuk siswa kelas 12 nanti.

Baca Juga: Pemain Bulu Tangkis Jonatan Christie Terpapar Covid-19 Saat Tanding di German Open 2022

"Sehingga siswa mampu menunjukkan bakat dan keahliannya untuk menambah nilai akademik sesuai dengan kreteria penilaian ujian," tambahnya.

Senada dengan Hery, guru pembimbing Seni Budaya, Tapip, mengatakan jika siswa dituntut untuk membuat atau menciptakan karya.

"Siswa dituntut untuk menciptakan karya, baik seni rupa, seni tari, seni musik, seni sastra atau pun drama yang bertujuan untuk mengakomodir kepentingan siswa yang tidak terpenuhi dalam kegiatan seni budaya," kata Tapip.

Baca Juga: Pemain Bulu Tangkis Jonatan Christie Terpapar Covid-19 Saat Tanding di German Open 2022

Hal itu dilakukan, kata Tapip, lantaran SDM yang ada untuk mata pelajaran Seni Budaya tidak lengkap.

"Kalau di SMAN 1 Cileunyi itu hanya ada Seni Rupa dan Seni Tari, maka saya sebagai guru Seni Budaya mencoba mengakomodir kepentingan siswa dalam berkreasi seni, termasuk karya tata boga," tegasnya.

Di PKWU sendiri, dikatakan Tapip, ada pelajaran produksi dan pemasaran, pun dengan Seni Budaya, ada pameran dan pagelaran.

Baca Juga: Tidak Berguna! 7 Mantan Pemain Top Piala Dunia yang Dibeli Mahal-mahal, tapi Gagal Total di Klub Barunya

"Maka di tahun ini, disatukan kegiatan lintas mata pelajaran," imbuhnya.

Sehingga siswa mampu membuat karya secara konsep yang lengkap, baik dari catatan proses awal pembuatan, hingga proses akhir, yakni produk siswa itu sendiri, hingga bermuara ke tehnik pemasaran yang dievaluasi oleh guru pembimbing.

"Sehingga dari kegiatan tersebut menghasilkan multi karya dari siswa, seperti menciptakan lagu, tarian, makanan, buku novel dan lain-lainnya," papar Tapip.

Baca Juga: Membintangi Drama A Business Proposal! Intip 7 Fakta Menarik Byung Chan Victon, Menyukai V BTS?

Tapip berjanji jika hal tersebut akan diperkuat lagi karena kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi siswa kedepan, lantaran saat ini sudah terjadi penurunan kualitas kompetensi siswa, baik penurunan di bidang sikap, bidang keterampilan maupun pengetahuan.

"Saat ini kita mengalami penurunan kualitas kompetensi siswa, nah kita mencoba menyalurkan anak yang memiliki bakat tertentu, untuk lebih berkembang lagi, sebab kita merasakan bahwa learning lost itu memang benar terjadi," tegas Tapip.***

Editor: Sam

Tags

Terkini

Terpopuler