JURNAL SOREANG- Pada tahun 2021 lalu Pemerintah telah meluncurkan program yang bernama Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang diusung oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dengan melihat perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi membuat pemerintah melakukan sebuah upaya percepatan transformasi digital khususnya terkait pengembangan sumber daya manusia digital.
Program ini tidak mengacu pada pelajar saja, namun pada seluruh masyarakat hingga keluarga. Literasi digital nasional mengacu pada tiga hal yaitu:
Baca Juga: Simak! Peran Orang Tua terhadap Literasi Digital pada Anak
- Literasi Digital di Sekolah
Gerakan literasi ini tentunya terjadi saat pemberlajaran secara online dengan menggunakan aplikasi yang mendukung seperti Zoom dan Google Meet.
Dengan metode pembalajaran ini yang akan membuat siswa mencari materi dalam perpustakaan digital mencari berbagai referensi hingga data.
Selain digunakan dalam pembelajarn online, hal ini juga terjadi saat kegiatan belajar mengajar secara offline, yaitu dengan mencari referensi materi melalui ebook, para tokoh dalam sosial media, hingga dari sebuah video Youtube.
- Literasi Digital di Rumah
Kegiatan sehari-hari yang dilakukan dirumah secara tidak sadar sudah termasuk kedalam literasi digital.
Seperti menonton livestreaming, menonton bersama keluarga apalagi dengan menambah diskusi terkait apa yang tonton, hingga mencari resep memasak di internet sudah menjadi kegiatan literasi digital.
- Literasi Digital di Masyarakat
Melakukan petisi dalam berbagai masalah, kegiatan sosial untuk penggalangan dana, hingga berbelanja online sudah termasuk menjadi kegiatan literasi digital.
Terlihat sederhana karena saat inisemua sudah dilakukan dengan teknologi, namun ingatlah untuk selalu memilah dan memilih terhadap informasi yang di peroleh hingga informasi yang akan di bagikan.***