JURNAL SOREANG- Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi terpilih sebagai perguruan tinggi terbaik dengan status institut oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Jabar dan Banten.
Sedangkan untuk peringkat kedua institut terbaik se-Jabar dan Banten ditempati IKIP Pasundan.
Menurut Rektor IKIP Siliwangi, Prof. Dr. Heris Hendriana, M.Pd, pihaknya menempatkan diri sebagai institusi yang fokus pada pengembangan pendiidkan dengan visi 'the leader of learning innovation (innovative campus)'.
Baca Juga: Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP Siliwangi Giat Adakan Pengabdian Masyarakat Saat Pandemi
"Kami terus melakukan inovasi sebab untuk menjawab kebutuhan dunia pendidikan yang terus berkembang dan persaingan saat ini sudah ketat. Alhamdulillah IKIP Siliwangi memperoleh beberapa prestasi," ujar Heris saat dihubungi, Minggu 14 Maret 2021.
IKIP Siliwangi menempati ranking ke-189 dari 3.450 perguruan tinggi di indonesia dan berbagai penghargaan bidang penelitian.
"Penghargaan terbaru adalah dari LL Dikti Jabar dan Banten sebagai kampus pendidikan terbaik di Jawa Barat dan Banten tahun 2020. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala LL Dikti Jabar dan Banten Prof. Dr. H. Uman Suherman dan jajarannya ," katanya.
Dia menambahkan, pihaknya berupaya menjaga reputasi kampus dan ditingkatkan dengan selalu terdepan dalam mengakomodasi regulasi terbaru.
"Misalnya Program Merdeka belajar dan kampus merdeka (MBKM) dari Kemendikbud yang Alhamdulillah untuk bidang pendidikan, IKIP Siliwangi menjadi salah satu motor penggerak utama," ujarnya.
Selain itu, para dosen dan mahasiswa IKIP Siliwangi juga didorong untuk melaksanakan Tridharma perguruan tinggi khususnya bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
Baca Juga: Prof. Uman Suherman: Tidak Ada Lagi Lulusan Kampus Negeri Atau Swasta, Kini Tinggal Kualitas Lulusan
"Kampus tak akan bisa lepas dari pengabdian masyarakat karena menjadi salah satu implementasi dari Tridharma Perguruan Tinggi. Meski pengabdian setahun terakhir ini digabungkan antara luring dan daring sebab masih pandemi Covid-19," katanya.***