Begini Siasat SMAN 1 Cikancung Terkait Kendala Ujian PAS Di Masa Pandemi

Sam
1 Desember 2020, 16:05 WIB
SEORANG siswa kelas 10 SMAN 1 Cikancung, mengisi lembaran soal ujian akhir semester pada hari kedua Penilaian Akhir Semester (PAS) di kediamannya di Desa Ciluluk, Cikancung, Kabupaten Bamdunh5, Selasa, 1 Desember 2020. /Sam/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Mulai dari tanggal 30 November hingga tanggal 4 Desember 2020 mendatang, siswa SMA melaksanakan ujian Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil di tahun 2020.

Kali kedua ujian akhir semester dilakukan secara jarak jauh di tahun ini. Hal itu dikarenakan pelaksanaannya di tengah masa pendemi Covid-19 yang belum mereda hingga saat ini.

Hal tersebut tentunya memicu berbagai kendala pada siswa, yakni terkait keterbatasan interaksi antara siswa dengan guru yang mempengaruhi daya tangkap dan pemahaman siswa selama proses pembelajaran jarak jauh (PJJ), serta terkendala kepemilikan gawai dan jaringan internet.

Baca Juga: Pemprov Jabar Akan Bangun Rumah Bersubsidi, Guru Honorer: Cicilannya Rp500ribu saja

Kendala itu pun diakui sekolah di SMAN 1 Cikancung, Kabupaten Bandung yang hampir 40 persen tidak memiliki gawai untuk belajar jarak jauh.

Menurut Kepala Sekolah SMAN 1 Cikancung, Evi Vironita, dari 1.049 jumlah siswa di sekolahnya, hanya sekitar 600 siswa yang memiliki gawai, sehingga pihaknya berupaya mensiasati sejumlah kendala pada siswa dalam pelaksanaan ujian PAS di semester ganjil kali ini.

Kepala Sekolah SMAN 1 Cikancung, Kabupaten Bandung, Evi Vironita. Jurnal Soreang

Baca Juga: Ini Link dan Whatsapp Jika Ingin Bantuan Token Listrik Gratis dari PLN

"Untuk pelaksanaan ujian pada PAS di SMAN 1 Cikancung, karena kita terkendala kepemilikan gawai pada siswa, jadi tidak mungkin pelaksanaannya secara daring." kata Evi, saat ditemui di ruang kerjanya di Kampus SMAN 1 Cikancung, Kabupaten Bandung, Selasa, 1 Desember 2020.

Maka untuk mensiasati kendala itu, kata Evi, pihaknya mencetak materi soal-soal ujian PAS untuk dibagikan ke setiap siswa peserta ujian.

"Maka solusi kita untuk pelaksanaan PAS saat ini, yaitu dengan cara mencetak materi soal ujian PAS yang nantinya diserahkan kepada siswa." imbuhnya.

Baca Juga: Persyaratan Operasional KBIHU Makin Berat. Sebanyak 14 KBIHU Dicabut Izinnya

Sedangkan untuk biaya pencetakan materi soal ujian PAS sendiri, kata Evi, bahwa dalam hal itu, pihaknya menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Terkait teknis pembagian materi soal ujian PAS itu sendiri, Evi mengatakan, bahwa setiap siswanya dipanggil ke sekolah untuk mengambil lembaran materi soal ujian PAS secara bergiliran sesuai jadwal yang sudah ditentukan pihak sekolah, guna menghindari kerumunan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Bandung.

"Kemudian setiap siswa kita panggil langsung datang ke sekolah secara bergiliran dengan jadwal tertentu, untuk kemudian kita bagikan lembaran materi soal ujian kepada siswa bersangkutan, sehingga para siswa dapat mengerjakan materi soal ujian PAS di rumah masing-masing," paparnya.

Baca Juga: Masyarakat di Sekitar DAS Diminta Waspadai Lahar Panas Gunung Semeru

Terkait masalah penilaian untuk siswa yang kurang dalam hal pemahaman mata pelajaran selama PJJ dan ujian PAS, Evi mengakui untuk nilai tambahnya melalui penilaian karakter siswa selama menjalani proses PJJ dan saat ujian PAS.

"Untuk masalah penilaian terkait PJJ dan ujian PAS, kami mensiasatinya dengan cara penilaian karakter siswa, sejauh mana dia bertanggungjawab atas tugas pelajaran yang diberikan wali kelasnya, sehingga hal itu menjadi salah satu tolok ukur penilaian dalam setiap pencapaian kompetensi siswa." ungkapnya.***

Editor: Sam

Tags

Terkini

Terpopuler