Ingin Konsultasi Psikologi Berbasis Islam, Datangkah ke Kampus Ini

28 November 2020, 16:39 WIB
PELEPASAN balon sebagai tanda peresmian unit layanan psikologi UIN Bandubg /HUMAS UIN SGD/

JURNAL SOREANG- Apabila dalam dunia ekonomi ada yang disebut ekonomi syariah, maka kini masyarakat juga bisa melakukan konsultasi psikologi berbasis Islam. Adalah UIN Sunan Gunung Djati (SGD) yang telah memiliki layanan psikologi berbasis Islam dan kearifan lokal yang diresmikan oleh Wakil Rektor IV, Prof. Dr. Hj. Ulfiah, M.Si. 

Pelayanan itu bisa diakses di Unit Layanan Psikologi (ULP) dan Pojok Kependudukan Fakultas Psikologi di gedung Unit Layanan Psikologi (ULP), Kampus II, Jalan Cimencrang, Panyileukan, Cimencrang, Gedebage, atau samping Polda Jabar.

Dalam acara dihadiri Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (BKKBN) Jabar, Irfan Indriastono, S. S., M. Si, Ulfiah mengatakan, pihak rektorat sangat mengapresiasi atas dibentuknya ULP oleh Fakultas Psikologi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam dan kearifan lokal sebagai distingsi layanan psikologi.

Baca Juga: Wali Kota Cimahi Ditangkap KPK, Ridwan Kamil: Peristiwa Buruk yang Terbaru

"Kehadiran ULP ini diharapkan dapat memberikan layanan prima terhadap mahasiswa, dosen, civitas akademika mengenai adaptasi kebiasaan baru yang secara psikologis berbeda dan kebermanfaatanya dapat dirasakan di tengah-tengah kehidupan masyarakat," katanya.

Sedangkan Wakil Rektor II UIN SGD, Tedi Priatna mengatakan, bisa jadi manusia berubah dengan adanya kebiasaan baru atau adanya teknologi yang menuntut kita untuk berubah.

" Meskipun secara psikologis belum menerima kebiasaan baru tersebut. Semoga kehadiran ULP ini menjadi bagi dari ikhtiar kita dalam memberikan layanan prima terhadap masyarakat yang terus berubah serta dinamis," katanya.

Baca Juga: Menko Perekonomian Airlangga Hartanto: PEN Terbukti Mampu Menjaga Daya Beli Masyarakat Saat Pandemi

Dengan begitu, hadirnya ULP diharapkan dapat meneguhkan kembali upaya memberikan layanan pada mahasiswa, dosen, masyarakat luas hingga instansi pemerintahan.

"Upaya ini dilakukan agar dapat memberikan manfaat bagi civitas akademika termasuk masyarakat dengan cara berkolaborasi dan bekerjasama demi kampus yang unggul dan kompetitif," tuturnya.

Sementara Dekan Fakultas Psikologi (FPsi), Dr. Agus Abdul Rahman, M.Psi. menyatakan, ULP menjadi program prioritas fakultas karena sejatinya Fakultas Psikologi harus ikut berkontribusi pada kesehatan mental tidak hanya pada mahasiswa, tapi juga civitas akademika dan masyarakat.

Baca Juga: Doa yang Diajarkan Rasulullah agar Terhindari dari Penyakit

"Mahasiswa kerap mengalami hambatan psikologis yang berdampak pada IPK dikarenakan persoalan pribadi, keluarga dan masalah psikologis lainnya. Oleh karenanya, tanggung jawab itu kita ambil sejak tahun 2016 yang berangkat dari ruang layanan psikologi di Fakultas Psikologi dengan dibantu oleh SDM yang ada yaitu dosen yang berprofesi sebagai Psikolog dan Konselor," ujarnya.

Setiap tahunnya kebutuhan mahasiswa untuk mendapatkan layanan psikologi yaitu konseling semakin tinggi. "Fakultas Psikologi membutuhkan sarana tempat yang lebih memadai dan menunjang pelayanan psikologi pada mahasiswa dan sejumlah layanan psikologi lainnya," katanya.

Dengan dukungan para konselor dan praktisi yang andal di bidangnya, ULP melayani dan membantu menyelesaikan berbagai persoalan psikologis baik secara personal, keluarga maupun komunitas-organisas.

Baca Juga: Daftar Haji Diusulkan Bisa dari Usia Enam Tahun Sebab Daftar Tunggu Haji Makin Panjang

“Dengan segala potensi SDM yaitu 19 Psikologi yang tersertifikat, 13 Konselor dan Asosiate Konselor. Ini menjadi peluang, tantangan dan kepercayaan dari rektor yang harus dijaga untuk memanfaatkan gedung ULP demi meningkatkan mutu kampus dengan melakukan kontribusi nyata terhadap masyarakat," jelasnya.

Unit Layanan Psikologi memiliki dua jenis layanan; pertama, layanan klinik yaitu deteksi dini tumbuh kembang anak, melakukan konseling untuk masalah pribadi, keluarga, mendeteksi, observasi anak berkebutuhan khusus (ABK), terapi dan menggelar workshop.

"Layanan kedua, layanan non-klinik pada bidang pendidikan mulai dari tes kecerdasan, tes kematangan (kesiapan sekolah), deteksi kesulitan belajar, dan tes penelusuran minat-bakat untuk penjurusan di SMP, SMA,"  katanya.

ULP juga menyelenggarakan bimbingan karir dan workshop. "Sedangkan untuk layanan non-klinik bidang industri meliputi tes seleksi, rekrutmen, penempatan, analisis jabatan, training (pelatihan), assessment center dan Tempat Uji Kompetensi (TUK)," katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler