3 Desa Wisata di Sleman, Bisa Nikmati Pemandangan Merapi Sekaligus

- 29 Juli 2023, 11:46 WIB
Ilustrasi wisata
Ilustrasi wisata /diy.jadesta.com

JURNAL SOREANG – Sleman menjadi lokasi wisata yang patut dikunjungi selama di Jogja. Daerah yang terkenal akan Candi Prambanan ini memiliki desa wisata yang menarik untuk dikunjungi. Kemajuan desa wisata di Sleman ini juga ada yang dekat dengan Gunung Merapi dan kaya akan budayanya. Bahkan ada desa yang memiliki kerajinan saat masa penjajahan Jepang. Berikut 3 desa wisata Sleman.

1. Garongan

Lokasi yang dekat dengan Gunung Merapi ini memiliki air yang bening. Suasana alam yang segar, terdapat kolam ikan dengan bangunan-bangunan kecil yang mengelilinginya Desa Wisata Garongan menjadi tempat yang tepat untuk bersantai mendengar suara gemericik air, menikmati suasana alam dan udara yang segar di sekitarnya. wisata alam yang bisa kalian nikmati di sungai sempor. Sungai sempor cukup aman jika terjadi letusan dingin dari lereng merapi, sebab sungai sempor berhulu dari kali krasak sehingga apabila terjadi banjir letusan dingin tidak berdampak langsung. Desa Wisata Garongan memiliki kesenian yakni Tarian Gareng Ngamuk dan juga Gedruk Garong.

Baca Juga: Penuh Perjuangan dan Membakar Semangat! Inilah 10 Kata-kata Motivasi Untuk Meriahkan HUT RI ke 78

2. Grogol

Grogol dinobatkan sebagai desa wisata budaya oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman sejak tahun 2001. Dengan potensi produk pariwisata dari budaya tradisional Yogyakarta, desa wisata Grogol memulai perjalanannya di dunia pariwisata Yogyakarta. Pada tahap awal, selama 11 tahun, kami fokus pada memperkenalkan dan melestarikan kegiatan berbasis budaya Jawa. Namun, mulai tahun 2012, kami membuat konsep presentasi pariwisata yang lebih dikomersialkan daripada budaya yang ada, dikombinasikan dengan alam pedesaan yang khas dengan sawah yang melimpah, sungai yang mengalir, dan mata air yang melimpah. Berdasarkan Alam dan Budaya, kami mengemas potensi-potensi di sekitar kami, yang kemudian menjadi persembahan unik dan menarik bagi wisatawan.

3. Gamplong

Kemajuan desa Gamplong dalam menghasilkan kerajian serat alam ini tidak lepas dari dampak para pengusaha yang bangkrut karena nilai rupiah yang merosot. Sehingga pada saat itu perkembangan kerajinan desa wisata gamplong tidak mengalami hambatan dalam persaingan pasar karena tidak banyak masyarakat yang berkembang saat terjadi krisis moneter. Kerajinan tenun Gamplong sudah ada sejak zaman penjajahan Jepang. Pada awalnya kerajinan di Gamplong hanya menghasilkan bagor, seiring berkembangnya kerajinan bertambahlah kerajinan berupa stagen, handuk, kain kasa, dll. Seiring berjalannya waktu pada tahun 2001 dibentuk paguyuban yang bernama TEGAR dengan tujuan agar dapat menyatukan para pengrajin di desa Gamplong dan agar dapat bersaing dengan pengrajin di luar desa Gamplong yang ketika itu mulai tumbuh para pengrajin di berbagai tempat.***

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: diy.jadesta.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah