JURNAL SOREANG - Dalam konteks sejarah, Pariaman diakui sebagai pusat penyebaran ajaran Islam yang paling awal di sepanjang pantai barat Sumatera. Seorang cendekiawan terkemuka seperti alm. Syekh Burhanuddin adalah salah satu murid dari Khatib Sangko yang dimakamkan di Pulau Angso Duo, yang saat ini dikenal sebagai "kuburan panjang". Pariaman sama seperti wilayah di Sumatera Barat lainnya memiliki desa wisata yang wajib dikunjungi. Desa wisata ini berfungsi memperkenalkan budaya tiap daerah hingga memajukan perekonomian masyarakat sekitar.
Berikut 3 desa wisata di Pariaman, Sumatera Barat.
1. Apar
Desa Wisata Apar merupakan sebuah desa wisata yang terletak di kota Pariaman, Sumatera Barat dengan konsep alam budaya dan kearifan lokal. Desa Wisata Apar menawarkan beragam destinasi yang menarik seperti hutan mangrove yang dilengkapi dengan jalur trekking yang memanjakan pengunjung untuk menikmati keindahan hutan mangrove, gazebo-gazebo serta menara pandang. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat berbagai jenis mangrove dan hewan yang hidup di dalam kawasan wisata Apar. Dewi Apar juga menawarkan atraksi kano yang memungkinkan wisatawan untuk menelusuri hutan mangrove dengan kano. Selain itu, wisatawan juga dapat memancing di sungai dan pantai yang kaya akan ikan.
2. Padang Biriak – Biriak
Desa Wisata Padang Biriak-biriak ialah sebuah desa yang terletak di sisi paling ujung Kota Pariaman yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Agam. Selain keindahan tarian pesisir pantai yang memukau karena lokasinya yang berada di perbatasan, salah satu ikon desa ini adalah tugu perbatasan yang menarik dengan miniatur Tabuik yang terletak tepat di tengah tugu tersebut. Desa Wisata Padang Biriak-biriak sudah lengkap dari segi aspek utama pariwisata. Dalam hal fasilitas, wisatawan dapat menemukan akomodasi seperti homestay, toilet umum, tempat belanja, hingga souvenir. Akses ke desa ini sangat mudah karena terdapat stasiun penghubung antarkota di Desa Padang Biriak-biriak, stasiun ini juga terhubung ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
3. Sungai Sirah Salingkuang Hijau