JURNAL SOREANG - Brunei juga dikenal sebagai negeri yang aman dan ramah untuk wisatawan. Dalam hal kuliner, terdapat makanan khas Brunei yang enak dan lezat.
Banyak jenis makanan Brunei Darussalam, mulai dari makanan berat hingga makanan ringan atau cemilan.
Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, berikut adalah makanan khas Brunei Darussalam.
1. Nasi Katok
Nasi katok merupakan primadona para pecinta makanan siap saji di Brunei.
Satu porsi nasi katok berisi nasi, potongan ayam (bisa pilih sendiri), dan sambal yang kemudian dibungkus menggunakan kertas atau plastik pembungkus nasi.
Harganya yang terjangkau membuat makanan ini pun sangat mudah ditemui di beberapa kedai makan yang terdapat di seantero Brunei.
Salah satunya Restoran Seri Mama di Jalan Cator yang buka 24 jam dan terletak tak jauh dari Terminal Pusat Bandar Seri Begawan.
2. Kuih Celurut
Kuih celurut adalah cemilan atau makanan ringan khas Brunei.(orang Brunei menyebut kue dengan sebutan ‘kuih’).
Kuih celurut terbuat dari tepung beras, gula merah, santan, dan garam yang dicampur menjadi satu kemudian dibungkus dengan daun kelapa muda atau janur membentuk kelongsong.
Rasanya gurih dan cocok untuk dijadikan makanan pendamping minum teh di sore hari. Kuih celurut dapat ditemukan di pusat oleh-oleh seperti Pasar Gadong dan Pasar Tamu Kianggeh.
Baca Juga: Waw! Sama Seperti Raja Brunei Sultan Hassanal Bolkiah, Crazy Rich Miliki Pesawat Jet Pribadi
3. Ambuyat
Ambuyat merupakan makanan tradisional yang sangat digemari masyarakat Brunei. Satu set ambuyat terdiri dari bubur sagu yang memiliki tekstur sangat lengket dan berwarna putih seperti lem, sup ikan atau yang lebih dikenal dengan ampap ikan, ikan goreng ala kampung, sambal belacan, saus tempoyak, cah kangkung ikan bilis, lalapan, dan jeruk bambangan.
Cara menikmati ambuyat adalah dengan menyendokkan bubur sagu menggunakan sumpit kayu tebal yang biasa disebut candas kemudian digulung dan dicampur ke dalam sup ikan dan juga sambal.
Satu set ambuyat umumnya dapat dimakan 3-4 orang.Sekilas ambuyat sangat mirip dengan papeda, makanan khas masyarakat Papua dan Maluku.
Bahan dasarnya memang sama, yaitu tepung sagu dan dimakan dengan ikan. Hal yang membedakannya adalah kuahnya.
Baca Juga: Fakta Unik! Kendaraan Ini Jarang Ditemui di Brunei Darussalam, di Indonesia Banyak
Ambuyat sangat mudah ditemukan di beberapa rumah makan di Brunei Darussalam.
4. Kuih Cincin
Kuih cincin ini terbuat dari adonan tepung beras, gula pasir, gula merah, dan air. Alat cetak yang berbentuk seperti kembang goyang dimasukkan ke dalam adonan dan dipindah ke minyak panas.
Bentuk, rasa dan cara membuatnya memang sama dengan kembang goyang yang ada di Indonesia.
Kue ini biasanya disajikan ketika hari raya atau majlis (pesta) perkawinan. Wisatawan pun dapat menemukan kue ini di Pasar Tamu Kianggeh.
Baca Juga: 5 Hal yang Menarik dari Brunei Darussalam, Merokok Sudah Seperti Kejahatan Besar
5. Soto Babu Nini
Dalam semangkuk Soto Babu Nini terdapat mie kuning, irisan daging sapi, potongan telur ayam rebus, dan kuah bening yang sangat lezat serta ditaburi daun seledri dan bawang goreng.
Restoran Soto Babu Nini terletak di Jalan Kota Batu, Kampung Sungai Besar. Selain rasa soto yang enak, pemandangan di sekitar restoran juga sangat indah karena terletak pesisir pantai dan bangunannya berada di atas air.
6. Kuih Sapit
Kuih sapit, sepit, atau kapit sangat mirip dengan semprong yang ada di Indonesia, tetapi mendapat pengaruh dari Belanda.
Kue ini terbuat dari tepung gandum, santan, telur, gula pasir, dan garam. Adonan kemudian diletakkan di atas cetakan yang terbuat dari lempengan tembaga dan dipanaskan hingga agak kecokelatan.
Kemudian dilepas dari lempengan dan digulung atau dibentuk segitiga sebelum mengeras. Makanan ini mudah ditemui di pusat oleh-oleh seperti Pasar Tamu Kianggeh.***